KADAE Jakarta Kembali Terima 60 Ekor Satwa Dari Serahan Masyarakat

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Melepasliarkan satwa dapat menambah populasi pada habitatnya. Semua satwa yang diterima Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jakarta, sebagian besar serahan masyarakat secara sukarela setelah mengetahui himbauan atas sanksi dan resiko memelihara satwa baik satwa yang dilindungi maupun satwa yang tidak dilindungi.

“Satwa yang akan ditranslokasikan ke habitatnya, tidak bisa ditranslokasikan ke tempat yang bukan habitatnya meskipun tempat lain populasi satwanya terbilang sedikit. Jadi harus benar – benar dilepasliarkan ke habitat asalnya,” tandas Ahmad Munawir, Kepala Balai KSDAE Jakarta, Senin (26/8/2019) di Pusat Penyelamatan Satwa, Tegal Alur, Jakarta.

Satwa yang akan ditranslokasikan ke habitatnya sebanyak 60 ekor dari 14 jenis satwa yang terdiri dari 9 jenis satwa yang dilindungi dan 5 jenis satwa yang tidak dilindungi undang – undang. Satwa tersebut sekarang ini berada di Pusat Penyelamtan Satwa (PPS) Tegal Alur yang telah diajukan perubahannya menjadi Tempat Transit Satwa (TTS) Tegal Alur, yang berada di bawah pengelolaan Balai KSDA Jakarta, merupakan tempat adanya penetapan penyaluran satwa (animal disposal) oleh Direktorat Jendera Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem.

Dijelaskan Munawir, satwa yang akan ditranslokasikan ke Balai Taman Nasional Gunung Halimun untuk dilepasliarkan di habitatnya, diantaranya adalah Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus) sebanyak 4 ekor, Kucing Hutan (Felis Bengalensis) sebanyak 3 ekor, Musang (Paradoxurus hermaphroditus), sebanyak 1 ekor, Ular Sanca Batik (Pyton Reticulatus) sebanyak 7 ekor.

“Buaya sebanyak 22 ekor akan ditranslokasikan ke Balai Taman Nasional Way Kambas, Jalak Kerbau (Acridotheres Javanicus) sebanyak 2 ekor, biawak air tawar (varamus salvator), akan dilepas ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk,” terangnya.

Dijelaskan Kepala Balai KSDAE Jakarta, satwa yang akan ditranslokasikan ke Yayasan International Animal Rescue Indonesia untuk direhabilitasi sebelum dilepasliarkan dihabitatnya berupa Kukang Jawa (Nycticebus Coucang) sebanyak enam ekor.

Lanjutnya, satwa yang akan ditranslokasikan ke The Aspinal Foundation untuk direhabilitasi sebelum dilepasliarkan dihabitanya seperti Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) sebanyak 2 ekor dan Owa Jawa (Hylobates moloch) sebanyak 2 ekor. Sedangkan satwa yang akan ditranslokasikan ke Jakarta Animal Aid Network untuk direhabilitasikan sebelum dilepasliarkan dihabitatnya, meliputi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) sebanyak 2 ekor, Elang Bondol (Haliastur indus) sebanyak 3 ekor, dan Elang Laut Perut Putih (Heliaeetus leucogaster) sebanyak 1 ekor dan Elang Ular Bido (Spilornis cheela) sebanyak 5 ekor.

Upaya penyelamatan satwa itu kata Ahmad Munawir, bekerjasama dengan Kepolisian Negara RI dan Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) yang dimiliki Kementerian Lingkungan dan Kehutanan RI. Masih lanjut Munawir dalam mengirim satwa ke habitatnya, telah bekerjasama dengan maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air.

“Untuk mentranslokasikan satwa ke habitatnya, Sriwijaya Air bukan pertama kali dilaksanakan. Kerjasama ini dilaksanakan atas kepeduliannya melestarikan lingkungan secara berkelanjutan tanpa memperhitungkan biaya penerbangannya,” ujar Odus, Community Relation Sriwijaya Air, yang mewakili ketidakhadiran Retri Maya, Vice President Coporate Secretary Sriwijaya Air. ddm

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *