Kecewa, Loyaliss dan Relawan SBY Pindah Dukung Jokowi-KH. Ma’ruf Amin di Pilpres 2019

  • Whatsapp
Loyaliss dan Relawan SBY Pindah Dukung Jokowi-KH. Ma'ruf Amin

JAKARTA, beritalima.com – Relawan dan Loyalis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa kecewa terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kemudian alih dukungan ke Pasangan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Kekecewaan itu dipicu karena mereka menilai Prabowo telah menghianati SBY dalam penentuan Cawapres yang sebelumnya sudah memunculkan nama AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)

Menurut para relawan dan loyalis SBY itu kepada media di Jakarta, perubahan nama Cawapres secara tiba-tiba memunculkan nama Sandiaga Uno, tanpa mengajak Partai Demokrat (SBY) dalam memutuskan merupakan bentuk penghianatan Prabowo kepada SBY. Prabowo menggunting dalam lipatan dan menusuk dari belakang, karena sebelumnya tidak ada nama Sandi, tapi AHY

Buat kami Relawan dan Loyalis SBY, apa yang dilakukan Prabowo-Sandi bukan sikap ksatria dan pemimpin yang baik. Cara-cara Prabowo itu seperti politik sengkuni. Dan yang lebih memprihatinkan untuk posisi Cawapres diduga adanya transaksi uang kepada PAN dan PKS masing-masing Rp.500 Milyar,” tegas Sekjen Relawan Rumah Nusantara (RRN) The President Center, Fahmy Hakiem.

Lebih lanjut dikemukakan, apa yang dilakukan Prabowo-Sandi kepada Partai Demokrat, secara politik karena tidak ada pilihan lain, memang suka atau tidak suka, SBY harus ikut dalam koalisi partai pengusung Prabowo-Sandi. Namun bagi relawan dan loyalis SBY, apa yang dilakukan Prabowo-Sandi merupakan bentuk penghinaan, pelecehan dan penghianatan kepada rekannya sesama mantan prajurit. Cara Prabowo-Sandi itu tidak kesatria dan ambisius. Belum jadi Presiden saja sudah ingkar janji, apalagi setelah jadi.

Karena rasa kecewa itu Relawan dan Loyalis SBY yang dulu membentuk Blora Center dan The President Center Tim Relawan SBY tahun 2004-2014 yang dikomandani HM. Jusuf Rizal membentuk Rumah Relawan Nusantara (RRN) The President Center mengalihkan dukungan dari Prabowo-Sandi kepada pasangan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin. Relawan ini yang berisi jaringan kultural NU dan Civil Society Organization ini sudah punya jaringan di 34 Propinsi dan kurang lebih di 500 Kabupaten Kota

Sebagaimana diketahui penetapan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Prabowo pada Pilpres 2019 yang tiba-tiba, sementara beberapa jam sebelumnya masih komunikasi dengan Partai Demokrat yang mengajukan AHY, membuat berang Partai Demokrat. Adalah Andi Arief, Wakil Sekjen PD dalam ciutannya menyampaikan kemarahannya dan menyebut Prabowo sebagai “Jenderal Kardus” yang dikonotasikan hanya”mikir uang”

“Karena itu, seharusnya SBY tidak layak mendukung Prabowo-Sandi yang telah menghianati dan mempermalukannya. Orang menganggap SBY kebobolan, dikerjai dan di PHP, Prabowo. Begitu Partai Demokrat masuk koalisi terus ditinggal. Cara-cara seperti itu hanya bisa dilakukan orang jahat,” tegas Fahmy Hakiem pria berdarah Madura itu.

Untuk itu Relawan dan Loyalis SBY meminta jaringannya dan Anggota Partai Demokrat tidak mendukung dan memilih pasangan Prabowo-Sandi. Bagaimana mungkin belum jadi penguasa saja sudah berkhianat, apalagi nanti setelah jadi. Di Papua Lukas Enambe Ketua DPD PD sudah menyatakan tidak mendukung Prabowo-Sandi.

(rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *