Keluhkan Banyaknya Lalat Akibat Kandang Ayam, Warga Duduki Kantor Desa Sumberbulu

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Keberadaan kandang ayam yang ada di dusun sumberagug desa Sumberbuku kecamatan Songgon nampaknya menuai kontrofersi di kalangan warga sekitar.

Warga yang merasa resah dengan adanya peredaran lalat berbondong bondong mendatangi kantor Desa Sumberbulu untuk menyampaikan tuntutan kepada para pengusaha ternak.

Namun hal tersebut ditampik keras oleh kepala desa Sumberbulu, Sarengat, berdalih bahwa warga diundang untuk disosialisasikan tentang ternak dan keberadaan kandang ayam yang ada di desa sumberbulu.

“Justru warga kita undang dalam kegiatan ini untuk mensosialisasikan keberadaan kandang dan hama lalat yang menerpa warga dusun sumberagung ini.” Jelas kades

Dalam pertemuan tersebut kades juga menegaskan kabar yang beredar tentang warga berdemo juga di tampik

“Kabar yang beredar warga yang berdemo itu tidak benar, bahkan saya siap kalau memang mau didemo masa jabatan saya juga hampir habis silahkan kalau mau di ganti, tapi kita utamakan jalan musyawarah.” Imbuh kades

Dalam rapat pula kades menguraikan akan menindak lanjuti permintaan warga

“Apabila warga menginginkan ditutupnya kandang, maka pemerintah desa juga akan menindak lanjutinya. Pastinua sesuai prosedur yang ada.” Tegas kades

Sementara perwakilan dinas pertanian bidang peternakan, Munir, dinas sudah pernah melakukan survei ke kandang ayam beberapa waktu lalu

“Kita sudah mensurvei ke lokasi kandang ayam, namun sementara memang belum ada hasilnya, kemungkinan tindak lanjut dari para pengusaha dari arahan dinas beberapa waktu lalu, terutama dari sisi lebersihan untuk mengurangi beredarnya lalat, kami sudah mengarahkan untuk dilakukan pemvlbersihan kandang.” Ungkap Munir.

Sedangkan menurut salah satu warga dusun sumberagung, Surtini, dalam pertemuan ini ingin mencari solusi

” kedatangan kami disini untuk mencari solusi untuk menanggulangi peredaran lalat akibat adanya kandang, gerakan kami ini tidak anti kandang tapi anti lalat.”ungkap Surtini sambil memberijan bukti lalat yang di kumpulkan warga.

Sementara menurut perwakilan pengusaha, Lima Ujiana Hadi, menjelaskan dan meminta maaf atas insiden yang ada

“Kami meminta maaf atas kejadian ini atas usaha kami ada sebuah kesengsaraan warga, sebenarnya kita sudah mencari solusi yang di minta warga, tapi semenjak tahun 2018 ini pemerintah mencabut AGB sehingga ini sebuah kendala bagi kami, ini juga memberikan efek bagi kami tidak dapat menjalankan SOP yang sudah di sepakati sehingga menimbulkan efek peredaran lalat yang di akibatkan kotoran lalat.” Ungkap Lima

Bahkan Lima juga mengakui kesalahan yang terjadi atas kandang ayan para pengusaha yang ada di desa sumberbulu.

“Kami mengakui memang belum menjalankan SOP yang sudah disepakati karena terkendala beberapa faktor, tapi kita akan terus berupaya dengan beberapa cara mungkin dengan di (kubung) bungkus kandang agar mengurangi peredaran lalat.” Imbuhnya

Dilanjutkan menurut Yusuf Sugiono yang juga perwakilan warga, menanyakan terkait ijin kandang ayam

“Sesuai penyampaian sebelumnya kandang ayam yang didesa sumberbuku masih belum mempunyai ijin, sementara SOP yang di bahas itu terkait penanggulangan, namun kita juga harus melalui fase ijin tentang keberadaan ayam, harus radius berapa meter keberadaan kandang dengan pemukiman warga, ini yang harus dicarikan solusi bersana.” Tegas yusuf

Sedangkan menurut tim saber kandang desa Sumberbulu yang diwakili, petugas Trantib Kecamatan Songgon, Syamsul Hadi, sesuai SOP yang di sepakati kalau jika pengusaha tidak menyanggupi pengusha sanggup menutup sendiri

“Jika SOP tidak dijalankan maka sesuai kesepakatan yang dulu pengusaha sanggup menutup usahanya sendiri dan dalam hal ini kita kasih tenggang waktu, yang jelas para pengusaha harus ikut menjaga lingkungan karena yang menjadi korban ya warga sekitar, nanti kita akan menegakkan apa yang sesuai kesepakatan, nanti kita yang nutup apa pengusaha sendiri yang menutup usahanya jika SOP itu tidak dijalankan, karena SOP itu sendiri sudah ditanda tangani para pengusaha.” Tegas Syamsul.

Sementara menurut kepala puskesmas Songgon, Aries Prasetyo, menerangkan beberapa penyakit yang di timbulkan oleh lalat

“Berkaitan dengan keluhan warga tentang peredaran lalat atau serangga itu memang bisa menimbulkan beberapa penyakit, lalat disini adalah faktor yang sering kita jumpai, lalat bisa menimbulkan beberapa penyakit karena faktor kebersihan lingkungan seperti penyakit diare, memang pencemaran didesa sumberbulu sesuai keluhan warga adalah lalat dan Bau, maka dari itu atas permasalahan ini kita selesaikan dengan santun dan bijak.” Terangnya.

Diketahui kandang ayam yang ada didesa sumberbuku sekitar 13 kandang dan yang aktif ada sekitar 10 kandang yang kesemuanya diduga tidak mengantongi ijin.

Dari hasil pertemuan antara warga dengan pemerintah desa di ambil kesimpulan bahwa pengusaha harus menjalankan SOP yang disepakati.

Dan sebelumnya pemerintah desa telah membentuk tim pengawas ternak yang bertugas mengawasi kandang ayam yang ada di desa sumberbulu, jika nanti warga sepakat ditutup maka pengusaha juga harus sanggup menerima permintaan warga. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *