Kreatifitas Anak-anak Sanggar DAUN Melukis di Tunas Kelapa

  • Whatsapp
Aksi seniman cilik binaan sanggar DAUN yang sedang melukis menggunakan media tunas kelapa yang berlangsung di Icon Mall Gresik, Senin 15 Mei 2023.(*)

GRESIK,beritalima.com- Seniman cilik binaan Sanggar Daun kembali menorehkan karya seni yang unik, kreatif dan anti mainstream atau yang dikenal karya seni posmodern.

Kali ini para pelukis yang rata-rata masih usia sangat belia ini membuat 40 karya seni lukis dengan menggunakan media tunas kelapa yang mungkin baru pertama kali ditorehkan di Indonesia.

Anak-anak binaan Sanggar Daun yang ikut dalam karya monumental ini berasal dari berbagai kota diantaranya, berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Jogja, Depok dan Jakarta.

Aksi para pelukis cilik tersebut diadakan di pusat perbelanjaan Icon Mall Gresik yang juga sebagai tempat pameran hasil karya lukisan seniman binaan Sanggar Daun.

Uniknya, dari para pelukis ini, terdapat anak yang usia cukup belia yakni berusia 2 tahun.

Rencananya, hasil karya lukisan ditunas kelapa tersebut akan dipamerkan kembali pada Sabtu 27 Mei 2023 di Kedai Kosim, Kabupaten Tulungagung. Kemudian besoknya akan ditanam di bukit dan pantai kawasan Nglarap dan pantai Sine Tulungagung.

Arik S Wartono, pendiri sekaligus Pembina Sanggar Daun mengemukakan, alasan dipilihnya tema tentang lingkungan hidup.

Hal itu menurut Arik, bertujuan antara lain untuk menghidupkan kembali lokalitas menggambar masyarakat Indonesia dengan cara yang kreatif.

“Dalam masyarakat Jawa telah berkembang tradisi menggambar pada sebuah media organik, kemudian hasil gambar ditanam misalnya pada saat kelahiran bayi yakni prosesi menanam ari-ari bayi,” ujar Arik mencontohkan.

Kedua, lanjut Arik, yakni untuk mengembangkan imajinasi keratif anak-anak khusunya anak-anak Sanggar DAUN mulai usia balita 2 tahun bahwa menggambar bisa dilakukan menggunakan media apa saja, dengan teknik yang beragam.

Ketiga, Mencipta karya seni rupa khususnya gambar dengan artefak yang hidup. Karena karya seni berupa tunas kelapa ini ditanam di kawasan ruang publik.

“Selama tunas kelapa tersebut terus tumbuh menjadi pohon kelapa, terus hidup dan berbuah maka anak-anak kreator karya seni yang hidup ini akan menjadi saksi atas sebuah peristiwa kesenian yang juga hidup, mereka akan bercerita kepada masyarakat bahwa kelapa yang berbuah ini bukan sekadar pohon kelapa, lebih dari itu ia sebuah karya seni yang hidup ditanam bersama masyarakat setempat,” jelas Arik Minggu (14/05/2023).

“Tunas kelapa sejak ditanam ia akan tumbuh dan mulai berbuah dalam waktu sekitar 2,5 atau 3 tahun. Dan anak-anak kreator karya seni rupa lingkungan hidup ini juga insyaAllah mereka akan terus tumbuh sebagai pribadi yang berbudaya, beraklak mulia dan mencintai lingkungan, seorang Praja Muda Karana (rakyat muda yang suka berkarya),” sambungnya.

Aksi seni rupa lingkungan hidup (art environtment) ini juga hasil kerjasama Sanggar DAUN Gresik dan Komunitas Padhang Njingglang Tulungagung.

Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Bulan Menggambar Nasional 2023 yang tahun ini mengambil tema besar “Gembira Menggambar” secara serentak dari Aceh hingga Papua diikuti oleh lebih dari 4000 seniman dan 250 komunitas seni budaya dari seluruh Indonesia.(*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait