Kusta Bukan Nista

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Suatu hari saya bertamu kerumah pak Andy,waktu msu salaman dia tsk mau ,saya melihat jari tangannya kok bengkok
alias tak lulus katanys dia sakit kusta begitu pula tetanggsku bu Merry jari tangannya kok bengkok sebelah dan hidung pexet mencekung katanya dia sakit lepra atau disebut penyakit kusta.
Kusta merupakan penyakit yang panda gan orang awan adalah kutukan Tuhan dan tidak bisa sembuh,penderita akan didisosialisasi dengsn masyarakat umum dan tidak berteman.Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh M.leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung

Kusta atau lepra adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan. Kusta atau lepra dikenal juga dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen.Kusta atau lepra dapat ditandai dengan rasa lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, kemudian diikuti timbulnya lesi pada kulit. Kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin.

WHO mengklasifikasikan kusta ke dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Pausibasiler: 1-5 lesi, kusta jenis ini menyebabkan rasa baal yang jelas dan menyerang satu cabang saraf.
2. Multibasiler: lesi >5, kusta multibasiler tak seperti pausibasiler, rasa baalnya tidak jelas, dan menyerang banyak cabang saraf.

Faktor Risiko Kusta
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit kusta. Misalnya, memiliki kelainan genetik pada sistem imun, kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta seperti armandillo, atau tinggal di area endemik kusta.

RESIKO INFEKSI :
1. Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse
2. Menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta
3. Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh

PENYEBAB UTAMA
Penyakit Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae),

CARA PENULARAN ;
1. Penularan kusta bisa melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan pengidapnya.
2. Kusta juga bisa ditularkan lewat inhalasi alias menghirup udara.

Hal yang perlu diperhatikan adalah kusta juga bisa menular lewat kontak langsung dengan binatang tertentu, seperti armadillo. Kusta memerlukan waktu inkubasi yang cukup lama antara 40 hari sampai 40 tahun. Rata membutuhkan 3-5 tahun setelah tertular sampai timbulnya gejala.

TANDA TANDA KHAS
Gejala utama kusta, yaitu bercak perubahan warna menjadi lebih putih dan lesi di kulit berbentuk benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau lebih. Lesi kuit juga disertai gejala kebas pada bagian tersebut dan kelemahan otot.
1. Tuberkuloid
2. Lepromatosa
3. Borderline

GEJALA KHAS KUSTA
1. Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit
2. Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
3. Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
4. Muncul luka tapi tidak terasa sakit
5. Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
6. Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
7. Kehilangan alis dan bulu mata
8. Mata menjadi kering dan jarang mengedip
9. Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung

LABORATORIUM PENUNJANG:
1. Pemeriksaan bakterioskopik dibuat dari kerokan jaringan kulit di beberapa tempat, diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat adanya bakteri Lepra.
2. Pemeriksaan histopatologis bertujuan untuk melihat perubahan jaringan dikarenakan infeksi.
3. Pemeriksaan serologis didasarkan atas terbentuknya antibodi pada tubuh seseorang akibat infeksi.
Selain mengidentifikasi tiga tanda utama (lesi kulit yang mati rasa, penebalan saraf tepi, dan hasil bakterioskopik positif) dokter dapat menegakkan diagnosis.

Komplikasi Kusta
1. Kebutaan atau glaukoma.
2. Disfigurasi wajah, termasuk pembengkakan permanen dan benjolan.
3. Gagal ginjal.
4. Kelemehan otot yang mengarah ke tangan.
5. Ketidakmampuan melenturkan kaki.
6. Kerusakan permanen pada saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.
6. Cacat progresif atau kerusakan permanen pada bigian hidung, alis, atau jari kaki.
7. Disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria.

TERAPI MELIPUTI:
1. Menormalkan fungsi saraf yang rusak.
2. Memperbaiki bentuk tubuh pengidap yang cacat.
3. Mengembalikan fungsi anggota tubuh.

KESIMPULAN :
Penderita kusta dapat diobati BUKAN sebuah kutukan Tuhan,mereka perlu diedukasi agar tidak menular ke orang lzin, Pemerintah membangun RS Kusta untuj menampung mereka menyatu agar tidak terinfeksi ke orang lain dan tetobati.
RobertoNews 1208《23 .1.22(07.15)》
• PraktisiDokter & Penulis ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait