Lakukan Rebranding, PSDKU UNAIR Banyuwangi Ubah Nama Menjadi SIKIA

  • Whatsapp

Caption: Direktur SIKIA UNAIR Banyuwangi Prof dr Soetojo Sp.U(K) (tengah) bersama Dr. Rahadian Indarto Susilo Sp.BS (K) (kanan) dan Dr. Mufasirin drh. M.Si dalam acara rapat internal SIKIA di Ruang Sidang Kampus Giri PSDKU UNAIR Banyuwangi.

SURABAYA, Beritalima.com|
Melalui Surat Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 6 tahun 2021 Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) UNAIR Banyuwangi resmi berubah menjadi Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) per tanggal 29 Desember 2021. Untuk itu, jajaran pimpinan SIKIA UNAIR yang baru menggelar sosialisasi kepada para mahasiswa.

Dalam forum virtual yang dihadiri oleh jajaran pimpinan SIKIA yang baru beserta para Koordinator Program Studi (KPS) dan juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR tersebut membahas perubahan dan penyesuaian yang akan terjadi kedepan.

Adapun beberapa perubahan yang terjadi di antaranya, Perubahan Struktur Pimpinan dan Manajemen Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U selaku Direktur SIKIA yang hadir dalam forum itu menyampaikan PSDKU yang semula dalam bentuk program studi (prodi) kini diubah menjadi SIKIA diharapkan mampu mempercepat pengembangan dan meningkatkan peminat Kampus UNAIR Banyuwangi ke depan.

Ia menjelaskan dari yang semula PSDKU, pengembangan kampus UNAIR Banyuwangi sedikit kurang efektif karena terkendala oleh jarak mengingat prodi yang ada di UNAIR Banyuwangi masih di bawah naungan fakultas.

“Dengan dinaikkan dari prodi menjadi sekolah, diharapkan pengembangan SIKIA bisa lebih maksimal baik dari segi organisasi, komunikasi dan manajemen, karena kedepan harapannya tentu SIKIA ini bisa mandiri sebagai sebuah pendidikan tinggi,” terangnya.

Ia juga menjelaskan struktur pimpinan yang semula dipimpin oleh koordinator dan sekretaris koordinator kini menjadi direktur dan wakil direktur.

“Dimana ada saya sendiri yang diamanahi sebagai Direktur SIKIA dan dibantu dengan Dr. Rahadian Indarto Susilo, Sp.BS selaku Wakil Direktur Akademik serta Dr. Mufasirin, Drh., M.S. sebagai Wakil Direktur Non Akademik,” ungkap Prof. Soetojo.

Tetap Menjadi Bagian Fakultas
Berkenaan dengan kegiatan akademik dan non-akademik Prof. Soetojo mengungkapkan untuk sementara prodi yang akan menjadi bagian dari SIKIA (Kedokteran Hewan, Akuakultur, Kesehatan Masyarakat) akan tetap berada dibawah naungan fakultas. Seluruh kegiatan akademik masih akan sama seperti sebelumnya mulai dari pembelajaran, skripsi, yudisium dan ijazah masih akan ikut dengan yang di Surabaya.

“Karena ini masih masa transisi menuju mandiri, jadi sebelum semua siap dan memungkinkan sementara semua akan tetap seperti semula, dimana prodi UNAIR Banyuwangi akan dibawahi oleh fakultas masing-masing,” imbuhnya.

Tambah 2 Prodi Baru
Prof. Soetojo juga menyampaikan sebagai Sekolah Ilmu Kesehatan, SIKIA kedepan juga akan membuka 2 prodi baru yakni kedokteran dan keperawatan. Berkaitan dengan waktu pasti pendirian prodi baru tersebut Prof. Soetojo masih belum dapat memastikan. Mengingat banyak hal yang harus disiapkan berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung.

“Saat ini masih kita siapkan, saya harap sudah bisa berdiri di tahun 2023 atau 2024, karena tentu banyak yang harus disiapkan, mulai dari pendidik, gedung kuliah, laboratorium praktikum dan rumah sakit jadi tidak bisa tergesa-gesa,” jelasnya.

Pemindahan Mahasiswa Akuntansi.
Selain Prof. Soetojo, forum itu juga dihadiri oleh Dekan FEB Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak. untuk membahas keberlanjutan dari prodi akuntansi UNAIR Banyuwangi. Ia menjelaskan dari pihak FEB memberikan 2 opsi kepada mahasiswa Akuntansi UNAIR Banyuwangi yang pertama adalah pemindahan seluruh mahasiswa ke Surabaya atau tetap berada di Banyuwangi sebagai PSDKU.

“Dengan catatan semua harus setuju, jika ada satu saja yang tidak setuju pemindahan tidak akan dilakukan, karena kita menginginkan yang terbaik untuk seluruh mahasiswa jadi jangan merasa kalian akan ditelantarkan,” tegasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait