Makin Go Global, PAG Bekali Perwiranya Analisis Resiko Bisnis di 9 Negara

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com | Dalam rangka evaluasi kinerja perusahaan di tahun 2023 serta guna meningkatkan ‘awareness’ seluruh perwira dalam pengelolaan resiko, belum lama ini PT Perta Arun Gas menggelar ‘sharing session’ bertema “Country Risk Analysis for Perta Arun Gas Global Strategy” di Kantor PAG Head Office, Jakarta.

Dalam kegiatan ini PAG mengundang Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat. Beliau merupakan diplomat karir yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Kuwait pada tahun 2019 dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di China pada tahun 2016.

Komisaris Utama PAG, Syahrial Mukhtar, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini sangat diperlukan untuk menambah ‘knowledge’ seluruh perwira terkait dengan analisis resiko bisnis bagi perusahaan.

“Ke depan, PAG akan semakin sering berurusan dengan ‘international player’, mengingat sekarang PAG makin go global dengan berbisnis LNG Hub. Maka itu ‘sharing knowledge’ ini diperlukan agar bisnis yang dilakukan PAG sesuai dengan koridor yang tepat,” ujarnya.

Lebih lanjut Syahrial juga menyampaikan bahwa resiko bisnis di berbagai negara mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. “Sharing knowledge’ ini menjadi upaya PAG dalam mengembangkan bisnisnya agar inline dengan visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan terdepan di Asia tahun 2034,” tambahnya.

Tri Tharyat dalam paparannya menyampaikan, saat ini perekonomian Indonesia berada pada posisi 16 besar dunia dan akan terus bertumbuh. “Di dunia global kita juga menjadi negara yang selalu diperhitungkan secara ekonomi,” jelasnya.

Tri juga memaparkan analisis resiko yang dilihat dari berbagai parameter terhadap 9 negara yang sudah dan akan menjadi mitra bisnis PAG. Kesembilan negara ini, Thailand, Kuwait, Timor Leste, Jepang, Korea, Singapura, Swiss, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

Era globalisasi saat ini membuat siapapun mudah melakukan kerja sama bisnis internasional. “Untuk itu kita harus bisa menganalisis resiko bisnis terhadap negara-negara tersebut, mulai dari pertimbangan dengan nilai Investasi yang sudah terjalin saat ini hingga faktor kemudahan investasinya,” tuturnya. (Gan)

Teks Foto: Komut PT PAG Syahrial Mukhtar dan Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kemenlu Tri Tharyat (depan) di acara ‘sharing session’ belum lama ini.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait