ODR di Kota Madiun Bertambah, Walikota Perketat Wilayah

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Antisipasi banyaknya pemudik yang datang ke Kota Madiun, Jawa Timur, kembali dilakukan. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Madiun kembali turun ke jalan, Jumat (24/4) malam.

Tim kembali menyisir sudut-sudut kota guna memaksimalkan pencegahan penularan virus Covid-19.

“ODR (Orang dalam resiko-red) kita terus bertambah. Saat ini sudah mencapai 825 orang. Artinya apa, banyak warga dari luar daerah yang masuk,” kata Walikota Madiun, H. Maidi, usai memimpin apel persiapan razia di halaman balaikota.

ODR di Kota Madiun, sebagian besar sudah melewati masa pantau dan tidak sakit. Setidaknya, 512 di antaranya sudah lewat pantau dan tidak sakit. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Apalagi, dua ODP, kini menjadi PDP. Artinya terdapat sepuluh PDP dengan delapan diantaranya sudah terkonfirmasi negatif.

Dalam hal ini, walikota tidak ingin kecolongan. Apalagi setelah muncul klaster Temboro dan Sukolilo yang memunculkan 23 Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kota Madiun.

“Kita dikelilingi daerah zona merah dengan kasus yang terus bertambah. Ini harus menjadi kewaspadaan kita semua. Masyarakat jangan pergi keluar kota dulu saat ini,” tegasnya.

Sebaiknya, orang dari luar juga terus diperketat. Seperti kegiatan tadi malam, tim sengaja menyisir kota mencari masyarakat yang melanggar. Yakni, mereka yang masih berkerumun dan tidak memakai masker. Razia juga menyasar warung makan yang masih menyediakan layanan meja kursi. Masyarakat yang kedapatan masih berkerumun langsung dibubarkan dengan diberi peringatan.

Walikota memang menginstruksikan untuk mengambil sikap tegas. Bahkan, petugas diizinkan untuk memeriksa KTP mereka yang terjaring.

“Mohon maaf kalau saya tegas. Kalau perlu silahkan diperiksa KTP-nya. Jika warga luar kota langsung saja dipulangkan. Tempat kos juga harus diperiksa. Yang mau menginap di hotel juga harus diperiksa lebih ketat,” tegasnya.

Masyarakat, lanjutnya, harus terus diingatkan. Ini penting karena masih banyak yang membandel. Padahal, potensi tertular cukup besar dengan kondisi seperti sekarang ini. Kota Madiun dikelilingi zona merah dan masih banyak yang keluar masuk.

Untuk itu, H. Maidi menghimbau masyarakat untuk menahan diri dulu sementara dengan memperbanyak di rumah. Terutama yang sering perjalanan dari dan ke daerah zona merah.

“Masyarakat harus tertib dan disiplin. Ini penting agar upaya pemerintah menanggulangi Covid-19 ini bisa maksimal,” pungkasnya. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).

H. Maidi (kanan atas).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait