Orange Tulip Scholarship Tetap Menarik Perhatian Mahasiswa Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Nuffic Neso Indonesia mengundang para penerima
Orange Tulip Scholarship (OTS) tahun akademik 2019-2020 untuk hadir dalam acara Orange Tulip Scholarship Awardees Gathering yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta dengan tujuan untuk mempererat ikatan kekeluargaan para penerima beasiswa OTS dan juga tukar informasi untuk persiapan keberangkatan ke Belanda.

Demikian hal itu diungkapkan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, Selasa (23/7/2019) saat Gathering yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

Lebih lanjut ditegaskan Direktur, Orange Tulip Scholarship (OTS) adalah beasiswa studi di Belanda yang telah terselenggara selama lebih dari 10 tahun berkat adanya kerjasama antara Nuffic Neso dan Institusi Pendidikan Tinggi Belanda. Di Indonesia, OTS pertama kali diluncurkan oleh Nuffic Neso Indonesia pada tahun 2012 dan setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan baik dari sisi universitas di Belanda yang berpartisipasi maupun jumlah peminat.

“Beasiswa parsial ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan studi di Belanda bagi para pelajar unggul Indonesia yang berminat untuk
melanjutkan program studi sarjana (bachelor degree) dan pasca sarjana
(master degree) Informasi selengkapnya tentang OTS dapat diakses melalui
www.nesoindonesia.or.id/ots,” ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan yang merupakan penyerahan sertifikat bagi para penerima beasiswa OTS yang dibuka oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl. Dalam sambutannya mengemukakan ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa Indonesia saat sekolah di Belanda.

“Bukan hanya mendapatkan tambahan wawasan bidang keilmuan yang diperoleh di ruang kuliah, tetapi juga bisa menambah jaringan internasional selama tinggal di Belanda. Belum lagi kebiasaan mandiri yang didapat dari kebiasaan sehari-hari di Belanda. Pengalaman internsive atau bekerja di Belanda atau di Eropa setelah lulus juga dapat menambah oleh-oleh ilmu untuk dibawa pulang ke Indonesia,” imbuhnya.

Peter pun berharap bagi para penerima beasiswa OTS dapat memaksimalkan pengalamannya selama studi dan tinggal di Belanda. Pada kesempatan itu, hadir salah seorang penerima beasiswa OTS pada tahun 2018, Wahyudio Mahesa, yang saat ini sedang berkuliah di Hanze University of Applied Science.

Hadir juga Maria Dias Ikasalama alumni yang lulus dari Radboud University pada tahun 2018 yang merupakan salah seorang penerima beasiswa OTS pada tahun 2017. Mereka berdua hadir untuk membagikan pengalamannya kepada para penerima beasiswa OTS tahun ini.

“Total aplikasi yang masuk pada tahun ini adalah 298 pelamar untuk bersaing
memperebutkan 65 kursi beasiswa untuk studi di 26 institusi di Belanda dengan total nilai beasiswa EUR. 410,652. Beasiswa OTS tahun akademik 2019-2020 memberikan potongan biaya kuliah beragam antara 30 – 100%, dan beberapa institusi pendidikan menawarkan pemberian tunjangan biaya hidup dan bantuan biaya pengurusan visa,” imbuhnya.

Sementara dari 298 pelamar, sebanyak 87% melamar untuk program Master dan 13% diantaranya melamar untuk program Bachelor. Namun dilihat dari data para pendaftar OTS, program studi yang paling banyak dipilih adalah jurusan Teknik; Ekonomi dan Bisnis; serta Ilmu sosial.

“Ada juga beberapa yang mendaftar untuk jurusan seni dan ilmu pengetahuan alam. Universitas tujuan penerima beasiswa OTS diantaranya Tilburg University, VU Amsterdam, Saxion
University of Applied Sciences, International Institute of Social Studies of Erasmus University Rotterdam, Radboud University, University of Groningen, The Hague University of Applied Sciences, dan Maastricht University,” tambahnya. ddm

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *