JAWA TIMUR, beritalima.com – Irigasi yang baik, tentunya akan meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan indeks pertanaman di Jatim. Untuk itu, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo meminta Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman untuk mengatasi masalah irigasi atau pengairan di Jatim. Demikian disampaikannya saat Rapat Koordinasi Pangan dalam rangka Peningkatan Luas Tambah Tanam Padi dan Serapan Gabah Petani (SERGAP) Tahun 2016 di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Jum’at (15/07).
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa manajemen pengairan dalam pertanian ini sangat penting. Misalkan Sungai Bengawan Solo dibenahi, tentunya wilayah-wilayah di sekitarnya yang mengalami masalah kekeringan seperti Madiun, Ponorogo, Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Lamongan hingga Gresik akan terkena dampaknya dan hasil pertanian akan meningkat.
Menurutnya, untuk meningkatkan indeks pertanaman di Jatim, saat ini Pemprov Jatm terus melakukan optimalisasi lahan dan air di Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain itu, Pemprov juga sedang menyelesaikan tahap pembangunan beberapa waduk di Jatim, diantaranya Waduk Gongseng di Bojonegoro, Waduk Bendo di Ponorogo, Waduk Tugu di Trenggalek, Waduk Bajulmati di Banyuwangi, dan Jabung Ring Dyke di Lamongan.
Berdasarkan data, saat ini luas baku sawah beririgasi di Jatim sebesar 934.376 Ha, sedangkan di Jatim sendiri terdapat 7 (tujuh) wilayah sungai dan 530 waduk/embung/rawu. Ketersediaan air di Jatim sebesar 19,3 Milyar Kubik dan Kebutuhan air sebesar 22,2 Milyar kubik. Sehingga, saat ini Jatim defisit neraca air sebesar 2,9 Milyar Kubik.
Pakde Karwo juga menambahkan, perkembangan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Jatim pada Musim Kemarau 2016 (periode bulan Oktober 2015 sampai dengan September 2016) laporan sementara sampai dengan 13 Juli 2016 secara komulatif mencapai 626.453 ha atau baru mencapai 92,73%. Sehingga secara keseluruhan dalam musim tanam tahun 2016 ini perkembangan sementara luas tanam (keadaan sampai dengan 13 Juli 2016) mencapai 2.064.887 ha.
Sedangkan Kinerja tahun 2016, khususnya LTT Padi pada Musim Penghujan 2015/2016 (periode bulan Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016) secara komulatif mencapai 1.438.434 Ha atau meningkat 1,94 % pada kondisi yang sama musim tanam tahun 2014/2015. “Musim hujan seperti ini, memberikan keuntungan tersendiri bagi petani padi. Hasil ramalan BMKG musim kemarau tahun 2016 bersifat kemarau basah, dengan curah hujan di sebagian besar daerah di atas normal. Kondisi ini memberikan peluang bagi kita untuk peningkatan luas tanam pada Musim Tanam 2016”, tambahnya.
Lebih lanjut disampaikannya, sasaran LTT yang telah disepakati di tingkat nasional pada tanggal 30 Desember 2015 yaitu mencapai 2.282.304 Ha. Sehingga kekurangan luas tambah tanam mencapai 217.417 Ha. Optimalisasi Serapan Gabah dan beras oleh jajaran Bulog Divisi Regional Jawa Timur yang dialokasikan sebesar 850.000 ton, pada keadaan sampai dengan 12 Juli 2016 telah terserap sebesar 406.124 atau mencapai 47,78 %.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, beliau selama 3 bulan ke depan akan fokus pada dua hal yakni tax amnesty dan pangan. Di bidang pangan sendiri khususnya tentang Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serapan Gabah Petani (SERGAP).
Menurut Amran, secara nasional, produksi pertanian Jatim terus meningkat. Menurutnya, saat ini di Ngimbang, Kab. Lamongan sedang dikembangkan Pabrik Gula Kebun Tebu Mas yang sudah beroperasi dengan bermitra dengan 1.400 petani dengan luas 16.000 hektar. Pabrik ini sendiri rencananya akan diresmikan pada Agustus 2016. Soal irigasi atau pengairan, ia berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum untuk membantu pembangunan infrastruktur waduk dan wilayah sungai di Jatim. “Kami yakin, untuk Jatim sendiri di bawah pimpinan Pakde Karwo, hasil pertanian terus meningkat, dan kami tidak ragukan hasilnya”, ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian Pertanian sedang menyiapkan ekspor bawang dan tidak ada impor untuk bawang. Selain itu, sesuai data BPS, impor jagung turun sebesar 47,5%.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana, S.I.P, menyampaikan bahwa TNI siap membantu petani dalam hal peningkatan produksi. Ia minta para Babinsa yang ada di daerah untuk tidak segan terjun ke lapangan membantu petani baik dalam pengawasan maupun pendampingan.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan pernyataan kesanggupan penyerapan Gabah Petani dan penandatanganan pernyataan kesanggupan Luas Tambah Tanam Padi. Penandatanganan ini secara simbolis dilakukan oleh Kepala Perum BULOG Sub Divisi Regional Malang, Kepala Perum BULOG Divisi Regional Jatim, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Lamongan, Dandim 0812 Lamongan, dan Dirjen PSP Kementerian Pertanian. (**).