Pakde Karwo: Jatim Punya Tanggung Jawab Stabilkan Pangan Provinsi Lain

  • Whatsapp
Gubernur Jawa Timur bersama Kapolda dan Pangdam V Brawijaya mengecek persediaan bawang putih di gudang Bulog Buduran Sidoarjo

SIDOARJO,beritalma.com – Kebutuhan pangan pokok Jatim sangat mencukupi, bahkan bisa memenuhi Indonesia. Tidak hanya bagian timur Indonesia, tetapi juga tengah, bahkan Aceh dan Sumatera Utara juga membutuhkan pengiriman dari Jatim. Ini dikarenakan Jatim mempunyai tanggung jawab untuk menstabilkan pangan bagi provinsi lain.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat meninjau kesiapan stock BULOG menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di Gudang BULOG Banjar Kemantren II, Kecamatan Buduran Kab. Sidoarjo, Jumat (26/5) siang.

Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim menjelaskan, kata kunci terpenting dalam menjalankan tanggung jawab menstabilkan pangan yakni ketersediaan stok aman dan cukup, serta distribusi lancar, terutama karena pengamanan yang baik dari TNI Polri.“Pengamanan Polda dan TNI menjadi faktor penting terhadap distribusi,” ujarnya.

Menurut Pakde Karwo, semua yang menyangkut kepastian bahan pokok sangat mendasar. Untuk itu, pemerintah pusat memerintahkan kepada pemerintah daerah agar menjadikan stabilisasi harga menjadi tujuan pokok menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Guna menunjang stabilitas harga, Pakde Karwo menjelaskan, Pemprov Jatim memberikan subsidi ongkos angkut sebanyak Rp. 12,5 milyar. Dana tersebut digunakan untuk subsidi truk, ongkos angkut, karung, dan tenaga atau kuli. “Subsidi ongkos angkut ini dimulai awal puasa hingga H+7 di 78 titik dan 116 pasar,” jelasnya.

Dipastikan Aman
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menyampaikan, stok kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jatim menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, dipastikan aman.

Berdasarkan data prognosa pertanian di Jatim, produksi beras bulan Juni 2017 sebanyak 1.030.199 ton. Dengan tingkat konsumsi sebanyak 297.243 ton per bulan, maka beras di Jatim surplus 732.956 ton. Stok beras di gudang Bulog pada April 2017 sebanyak 531 ribu ton dan tersebar di 364 gudang di Jatim.

Sedangkan gula pasir, berdasarkan data dari pabrik gula di Jatim, stok April 2017 sebanyak 200.773,5 ton dengan konsumsi 50 ribu ton per bulan, sehingga surplus 150.773,5 ton. Berdasarkan data dari gudang Bulog, stok gula bulan April sebanyak 174 ribu ton dan ada di gudang Bulog, Buduran, Sidoarjo.

“Gula kita sangat cukup, harganya stabil di pasar. Untuk kedelai terus didrop. Cabai besar aman untuk tiga bulan, cabai keriting aman untuk dua bulan, dan cabai rawit aman untuk enam bulan. Sedangkan bawang merah aman untuk tiga bulan, dan bawang putih ada tambahan terus didrop,” paparnya.

Untuk komoditas lainnya seperti daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng dan terigu juga aman di Jatim. Bahkan telur berkelebihan di Jatim dan ada stok empat bulan. Untuk daging sapi kelebihan 260 ribu ton. Daging ayam stok aman untuk lima bulan.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Jatim Usep Karyana mengatakan, untuk ketahanan stok beras di Jatim mencukupi kebutuhan masyarakat selama satu tahun. Dengan stok tersebut, pihaknya juga telah mengirimkan ke provinsi lain Indonesia bagian timur, tengah, dan barat, termasuk Sumatera Utara.

Ditambahkan, stok gula di Jatim juga mampu menyumbangkan kontribusi sebanyak 50 persen dari total 2,4 juta ton gula nasional. “Tentunya masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan beras, gula, dan komoditi-komoditi lainnya. Insyaallah kami menjamin stok di Jatim sangat aman,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Machfud Arifin, menjelaskan pihaknya bersama Pangdam V Brawijaya mengawasi pendistribusian bahan pokok. “Jika ada pasokan banyak, tetapi di pasar tidak ada atau harganya naik, maka aka kami akan menelusuri hal tersebut dan menindak tegas jika terdapat pelanggaran,” ujarnya. (rr).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *