Pemprov Jatim Lakukan Investigasi Kelayakan Cabai Impor Asal China dan India

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan investigasi menyeluruh terkait beredarnya cabai impor jenis rawit merah kering di pasar tradisional. Tim investigasi sedang melakukan penelitian untuk memastikan cabai impor asal China dan India layak konsumsi.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerjasama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jatim di Surabaya mengidentifikasi dan melakukan pengawasan terhadap supplier atau pemasok cabai rawit merah kering impor. Sesuai rencana, hasil investigasi akan diumumkan besok, Jumat (24/2).

“Pak Gubernur sudah memerintahkan agar segera diuji kelayakannya. Apalagi sudah beredar di masyarakat, jika ada zat yang membahayakan harus segera diambil tindakan,” kata Wagub yang akrab disapa Gus Ipul usai menerima perwakilan BBPOM di ruangannya, Kamis (23/2) didampingi Kadisperindag Jatim, Moch Ardi Prasetyawan.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima cabai rawit merah kering impor dari China dan India sudah beredar di sejumlah pasar tradisional. Diantaranya pasar -pasar di Tulungagung, Trenggalek, Sidoarjo, Blitar dan Surabaya.

Gus Ipul menegaskan, meski cabai impor tersebut dinyatakan sudah mendapatkan izin dari negara asalnya, namun Pemprov Jatim bekerjasama dengan BBPOM tetap akan menguji cabai tersebut. Hal ini untuk memastikan cabai impor bebas dariĀ  bahan kimia berbahaya.

Dikatakannya, dalam sepekan sekitar 4-5 ton cabai impor digelontor ke pasaran dalam waktu seminggu. Ia mengungkapkan cabai diimpor dari China dengan harga kulakan sekitar Rp 42 ribu kemudian dijual sekitar Rp 50 ribu. Sedangkan cabai impor dari India harga beli Rp 58 ribu dan dijual di pasaran sekitar Rp 70 ribu.

Plt Kepala BBPOM Jatim di Surabaya, Retno Kurpaningsih menuturkan usai menerima sampel cabai impor dari Disperindag Jatim, pihaknya akan segera melakukan uji cepat. Beberapa hal yang akan diuji yaitu warna, tingkat keawetan dan unsur logam berat.

“Seluruh makanan yang beredar memang harus aman sebelum dijual. Kita berharap cabai impor tidak mengandung zat berbahaya,” tandasnya.(luk)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *