Peserta TdF 2017 Akan Kunjungi Destinasi Wisata di Lembata

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Pusat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menyelenggarakan Tour de Flores pada Mei 2017 mendatang. Karena itu, dalam rangka pelaksanaan TdF ini, diharapkan ada dukungan dari pemerintah kabupaten se-daratan Flores dan Lembata.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Jelamu kepada wartawan media ini di ruang kerjanya, Selasa (21/2/2017) lalu.
Dia mengatakan, tahun lalu para pembalap mereka star dari Larantuka. Tapi kali ini atas permintaan dari Pemkab Lembata sejak rapat pertama beberapa bulan lalu di Jakarta dan juga rapat kedua di Kantor Gubernur NTT supaya para pembalap sepeda internasional juga ke Lembata.

“ Jadi sehari sebelum starting dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur para pembalap itu akan dijemput oleh Pemkab Lembata di Larantuka lalu dengan kapal ke Lewoleba”, katanya.
Di Lewoleba mereka akan diterima oleh Pemkab dan masyarakat Lembata, rencana menyaksikan acara seni budaya yang disiapkan oleh Pemkab Lembata. Kemudian keesokan harinya mereka mengadakan balap sepeda di Kota Lewoleba.

“ Di kabupaten Lembata para peserta juga akan melihat destinasi wisata. Karena kita tahu Lembata itu juga masuk dalam peta wisata internasional sebagaimana halnya beberapa destinasi wisata lainnya di NTT, yakni Komodo di Manggarai Barat, Danau Kelemutu di Ende, Surfing di Rote Ndao, Diving di Alor, Pasola dan Megalitik di Sumba, Pantai Kolbano di TTS, dan juga beberapa destinasi wisata budaya yakni Kampung Tradisional di Werebo, 17 Pulau di Riung, Kampung Bena di Bajawa”, jelas Marius.

Lembata juga mempunyai wisata unggulan yang dilirik oleh wisatawan domestik maupun internasional. Di sana ada gunung Nuhanera yang meletus setiap 20 menit.
“ Saya kira ini gunung api yang terkenal meletus setiap 20 menit. Dan itu sangat indah kalau disaksikan malam hari. Didahului dengan gempa disekitarnya lalu meletus sekitar 30 menit ke udara lalu kemudian mengeluarkan lahar meleleh di sepanjang bukit gunung itu sangat indah. Dan ini bagi wisatwan internasional satu pengalaman yang sangat eksotik dan dasyat atas kejadian alam di tengah laut benar menajubkan”, ujarnya.

Disamping tentu kampung adat tradisional di Lamalera tempat penangkapan ikan paus tradisional, ada juga juga bukit doa yang sudah sangat terkenal di Lembata.
“ Jadi pemkab Lembata saya harapkan supaya bisa secara kreatif menciptakan berbagai seni budaya yang mempertontonkan kepada pembalap internasional. Para peserta nanti rencana sehari semalam di Lewoleba. Setelah itu diangkut dengan kapal menuju ke Larantuka lalu kemudian star rute pertama yaitu Larantuka – Maumere. Kita harapkan Tdf kali ini, star dari pantai”, kata Marius (Ang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *