PPKJ Suport Program BPJS Ketenagakerjaan, Ini Sebabnya

  • Whatsapp
Teks Foto: Djoko Sungkono, Pengawas PPKJ.

SURABAYA, beritalima.com – Edward Azizy akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Perkumpulan Pensiunan Karyawan Jamsostek (PPKJ) masa bakti 2017-2021. Ini hasil Munas PPKJ Ke V Surabaya, Rabu (22/2/2017).

Di PPKJ, Edward Azizy sudah tak asing. Mantan Kepala Divisi Investasi PT Jamsostek (sekarang BPJS Ketenagakerjaan) tersebut sebelumnya sebagai Ketua I PPKJ. Dia mendapat dukungan penuh dari 80 pensiunan yang hadir dalam Munas itu.

Selain itu, Munas yang dibuka Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, ini juga menghasilkan keputusan lain, di antaranya menjaga keberlanjutan hak-hak pengobatan bagi pensiunan dan keluarganya, serta mensuport program-program prioritas BPJS Ketenagakerjaan.

Ditemui seusai Munas, Djoko Sungkono selaku pengawas PPKJ mengatakan, keputusan untuk memberi dukungan penuh terhadap program-program BPJS Ketenagakerjaan tak lepas dari keterbukaan dan penghormatan Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, terhadap para pensiunan.

“Sebagai veteran-veteran yang punya pengalaman mengimplementasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan, PPKJ menyambut ajakan dan peluang yang diberikan oleh Managemen BPJS Ketenagakerjaan di bawah kepemimpinan Agus Susanto,” tandas Djoko Sungkono, Rabu (22/2/2017) malam.

“Kami akan melakukan komunikasi dan diskusi lebih intens dengan tim tehnis BPJS Ketenagakerjaan yang telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan JICA yang punya pengalaman yang sama dalam cakupan perluasan kepesertaan di negaranya,” lanjut mantan Direktur PT Jamsostek ini.

Menurutnya, sebagai lembaga pemberi jaminan sosial pekerja, BPJS Ketenagakerjaan dinilai sudah berhasil. Ukuran keberhasilan itu, lanjutnya, peserta merasa puas atau nyaman yang diberikan, baik mulai pengisian formulir kepesertaan, dan pembayaran klaim.

Selain itu juga intensifnya penyampaian informasi-informasi perkembangan peraturan yang jadi pedoman hak dan kewajiban peserta. “Informasi itu yang penting praktis dan sederhana yang bisa diakses lebih mudah oleh pesertanya,” kata dia yang juga pernah jadi Kakanwil PT Jamsostek Jatim ini.

Mengenai masih banyaknya pekerja yang belum terlindungi jaminan sosial, menurut Djoko, itu bukan ketidakberhasilan BPJS Ketenagakerjaan, tapi karena tingkat kesadaran masyarakat pekerja di samping proses waktu.

“Prinsipnya BPJS Ketenagakerjaan harus terus melakukan sosialisasi masiv melalui tehnologi maupun media electronic,” pesan pria yang pernah menjabat 2 periode kepengurusan PPKJ ini.

Ditandaskan oleh Djoko, pelayanan BPJS Ketenagakerjaan yang bagus yang bisa diakses dengan mudah selama ini harus dijaga dan ditingkatkan, karena mempunyai multi efek yang menjadikan lembaga ini memiliki intergritas citra yang bisa dipercaya tripatit (pemerintah, pengusaha dan pekerja) serta seluruh masyarakat.

Djoko yakin, seiring dengan perjalanan waktu dan keterbukaan BPJS Ketenagakerjaan dalam menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk menjaring kepesertaan, lembaga ini akan mampu memberi jaminan sosial pada seluruh pekerja. “Saya yakin itu. Hanya memang butuh waktu,” tandasnya.

Di acara pembukaan Munas Ke V PPKJ, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto memang menyatakan mengajak para pensiunan Jamsosten untuk menjadi agen dalam perekrutan kepesertaan.

Menurutnya, pensiunan Jamsostek bisa jadi PERISAI yang andal karena sudah memiliki kompetensi dan pengetahuan yang baik tentang jaminan sosial.

“Melalui program ini kami memberdayakan pensiunan yang masih bersemangat untuk bekerjasama dengan BPJS Ketenagakeqaan dalam memperluas kepesertaan,“ tandas Dirut dengan didampingi Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim, Abdul Cholik. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *