Potret Kemiskinan Bondowoso, Nenek Slani Tinggal di Gubuk Reot

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Salah satu potret kemiskinan masyarakat pinggiran di Bondowoso yang masih hidup jauh dari kata layak, karena tinggal di gubuk yang sudah reot .

Tinggal bersama putranya yang mengalami sakit-sakitan, membuat kondisi Nenek Slani Desa Sumber Sari Rt 16 Rw 06 Kecamatan Maesan semakin memilukan dengan kondisi rumah terbuat dari gedek dan sudah hampir roboh.

Gubuk yang terbuat dari kayu dan bambu ini sejatinya sudah reot. Gedeknya pun sudah banyak yang bolong. Sehingga sangat membahayakan keselamatan dan kesehatannya. Namun mau bagaimana lagi, hanya itu yang ia miliki.

Pantauan di lokasi, tempat tidur nenek ini juga sangat tidak layak. Bantalnya pun, hanya dibungkus dengan plastik.

Di samping itu, tak ada sekat antara dapur dan tempat tidurnya. Sehingga tungku kayu dan ranjangnya berdekatan.

Berdasarkan pengakuan nenek berusia 88 tahun tersebut, dirinya tak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Hanya pernah dibantu beras dari desa.

“Itu pun sudah beberapa tahun lalu. Hanya sekali, tidak ada pagi,” jelas perempuan kelahiran 9 Oktober 1932 ini.

Karena kondisi itulah, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bondowoso, A Mansur MH, mengunjungi nenek Sahut, untuk melihat kondisinya secara langsung, Minggu (19/1/2020).

A Mansur menjelaskan, bahwa berdasarkan pengakuan nenek itu, ia belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah daerah.

Sehingga, anggota DPRD Fraksi PKB ini meminta Dinas terkait, agar turun untuk memberikan bantuan.

“Yakni dari Dinas Sosial. Kemudian Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman), untuk memberikan bantuan RTLH (Ramah Tidak Layak Huni,” katanya.

Apalagi kata dia, ibu tersebut tidak bisa bekerja. Bahkan makan pun, mengandalkan pemberian dari saudaranya.

“Memang punya anak, tapi istrinya meninggal. Sekarang anaknya sakit-sakitan,” jelas Politisi Partai PKB tersebut.

Sebenarnya, lanjut dia, letak rumah dari ibu tersebut di pinggir jalan raya. Yakni jalan yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan Kecamatan Sukowono Jember. Namun, ternyata luput dari perhatian pemerintah.

“Pemerintah harus hadir, di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan dan layak untuk dibantu. Ibu ini, sangat layak untuk dibantu,” terang Dosen IAIN Jember tersebut.

Tentu, melalui dinas terkait yang memang bergerak di bidang kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu. “Ada Dinsos, Perkim dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Dijelaskannya, untuk rumah nenek Sahut ini, sangat tidak layak dihuni manusia. “Papan tidurnya rusak, gedeknya banyak yang bolong. Pokoknya jauh dari standar keamanan dan kesehatan. Sehingga harus segera dibantu,” tegasnya.

Dirinya sengaja melihat langsung ke lokasi karena mendapat keluhan dari masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bondowoso ini, juga memberikan bantuan kepada nenek Sahut atau Ibu Slani. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *