Proyek Galian Drainase di Kepulauan Sula Memakan Korban, Warga Resah Tumpukan pasir di Jalan

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA, beritalima. com – Sebuah proyek pembangunan jalan dan drainase di Dusun II, III Desa Wailau Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) meresahkan warga setempat. Sebab, aktivitas itu sudah memakan tiga korban.

Seperti peristiwa yang terjadi pada malam Jumat (07/05) Pukul.09.Wit. Marjun Umafagur (49) kepada beritalima.com, Senin (13/05) mengatatakan, malam itu, dia bersama anaknya Faisal Umafagur (12) jatuh tergelincir saat mengendarai sepeda motor. “Untung ada warga yang melihat kejadian tersebut dan langsung menolong. Tapi kami mengalami luka- luka,” ungkapnya.

Keluhan warga itu sebetulnya telah disampaikan kepada pegawai proyek tersebut. Namun pelaksana proyek alias pemborongnya hingga kini belum pernah bertemu warga. “Sang pemborong saat dimulainya proyek sama sekali belum “kulonuwun” kepada warga karena alasan orangnya tinggalnya jauh,” tuturnya.

Sekedar diketahui, proyek pekerjaan bangunan Pelengkap Jalan Desa Wailau ini dananya bersumber dari APBN 2018. Pekerjaan ini milik Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Malut, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon itu Senilai Rp. 51 Miliar Lebih yang dimenangkan PT. Alfa Adiel dan PT. Jiko Tama KSO.

Dari pantauan beritalima. com di lokasi memang tampak gundukan sisa galian berserakan dan tumpukan pasir dibiarkan menumpuk di bahu jalan. Tidak ada tanda-tanda peringatan kepada para pengguna jalan yang biasanya dipasang bahwa ada pekerjaan proyek drainase.

Dia juga menjelaskan bahwa sebenarnya warga hanya ingin proyek ini segera diselesaikan agar aktifitas warga tidak lagi terhalangi oleh pengerjaan proyek tersebut. “Lingkungan kami bisa segera bersih dan normal, sehingga aktifitas perekonomian warga lancar,” tutupnya.(DN)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *