Setelah Rakor, Ini Sikap Resmi Ning Lia Dalam Pilwali Surabaya

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Setelah Rakor bersama relawan, banyak pihak yang mempertanyakan. Kemana sikap Ning Lia berlabuh?
“Netral”, jawabnya singkat melalui telpon seluler (29/9).
“Memutuskan ini tidak mudah. Tapi harus banyak pertimbangan. Dan harus mengedepankan yang baik. Namun, bukan golput ya. Bahkan, siapapun yang ke rumah,  itulah yang pasti tetap saya doakan. Namun tidak akan saya melarang siapapun untuk memihak ini dan itu. Semua punya hak dan tidak akan diintervensi”, tegasnya.


“Bangunan kekeluargaan relawan bagi saya sangat kuat. Mereka ketika bulan puasa, hampir setiap hari turun. Meski puasa, mereka lakukan aksi turun ke masyarakat. Penyemprotan fogging, disinfektan, maupun aksi bagi masker. Mereka itu keren sekali semangatnya”, ujar Ning Lia Istifhama.
“Mereka ini persaudaraan nya sudah kuat satu sama lain. Ketika rakor kemarin, semua saya minta loss berpendapat. Bebas dan tidak perlu canggung. Mereka kemudian terbuka. Ada yang ingin dorong saya untuk dukung Paslon satu, ada yang ingin saya ke Paslon dua. Jawaban saya simpel: jangan sampai fanatik sempit”.


“Fanatik sempit disini adalah, apapun pilihan, jangan sampai kita bersitegang sesama kawan. Dan Alhamdulillah satu sama lain, yang semula beda paslon. Justru melekan (begadang) bersama. Guyon bersama. Kita semua berpikir panjang. Bukan soal Pilwali saat ini”.


Salah satu Relawan, yaitu Setyo, menjelaskan pandangannya.
“Saya selama ini tidak ada minat untuk menggunakan hak suara saya karena biasanya calon pemimpin sama saja. Namun begitu kenal Ning Lia, saya tekad. Bahwa saya tidak akan golput kali ini. Pikiran saya, nama Ning Lia pasti ada dalam kertas suara. Tapi ternyata tidak. Saya geloh, dan saya kira teman-teman yang lain sama.”


Hal senada disampaikan Sri Haryati.”Saya beberapa kali ikut acara kampanye. Tapi tidak ada yang chemistry sekuat ketika bersama Ning Lia. Sangat guyub dan Ning Lia mau turun sendiri untuk menyapa orang satu per satu”.


Andik, seorang supir truk yang juga relawan Ning Lia, menjelaskan.
“Saya tidak suka politik sebelumnya. Tapi dengan Ning Lia, saya merasakan beda. Tidak kelihatan ambisi, tapi seperti keluarga sendiri. Saya dan teman-teman setiap pulang kerja langsung turun sosialisasi Ning Lia saat itu. Kami semangat dan tidak merasa lelah. Dan meski tidak terekom, Ning Lia tetap panutan”.


Ning Lia sendiri, menyampaikan permintaan maafnya.
“Saya minta maaf karena mungkin kemarin, kurang bisa bermanuver politik. Tapi semoga semua legowo. Karena dengan hasil rekom kemarin, itu menunjukkan bahwa kita ini memang sangat swadaya dan tidak sebagai anak emas siapapun. Inilah kehebatan kita”, pungkasnya. (red)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait