Stres Dan Mengamuk Berujung Ditangkap Anggota TNI

  • Whatsapp

KEDIRI, beritalima.com – Saiput (35 thn) , warga Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, terpaksa harus ditangkap anggota TNI dari Koramil 11/Pare, usai mengamuk dan mengancam akan membunuh siapa saja yang meghalanginya. Dugaan sementara Saiput mengalami depresi akut, dan bila kambuh ia selalu mengamuk atau merusak rumah orang tuanya, akibatnya warga sekitar mengalami rasa ketakutan, minggu (19/03/2017)

Penangkapan terhadap Saiput, juga dibenarkan Danramil Pare, Kapten Arh Ajir, dan penangkapan tersebut juga berdasarkan laporan warga sekitar via sms kepada Babinsa setempat. Saiput sendiru adalah anak dari almarhum Masrum ,dan kini tinggal bersama Siam ibunya yang sudah berusia uzur, tetapi masih aktif mencari nafkah dalam kehidupan sehari-harinya.

Jauh sebelum dilakukan penangkapan tersebut, diketahui beberapa perangkat desa sudah menghubungi pihak berwenang, perihal tindakan atau perilaku brutal Saiput yang sering memberikan ancaman dan rasa ketakutan kepada warga sekitar, bila depresinya kambuh. Puncaknya hari ini, salah satu warga berinisial MY, terpaksa mengirim sms kepada Kapten Arh Ajir, dan saat itu juga 2 anggota Koramil Pare datang ke lokasi TKP untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Nomor telepon Danramil Pare itu sendiri dapat jatuh ketangan warga setempat, karena sebelumnya memang telah dibuka komunikasi bebas lewat jalur seluler ,berkaitan dengan program ketahanan pangan yang saat ini dijalankan Kodim 0809/Kediri.

2 anggota TNI dari Koramil Pare, Serda Parno dan Koptu Zaenal tiba dilokasi sekitar jam 5 sore, dan saat tiba dilokasi langsung menemui Saiput, serta berusaha menenangkannya. Kendati Saiput saat itu sedang membawa batu dan kayu, tetapi upaya menenangkan dirinya berhasil sekitar 15 menit kemudian.

Usai Saiput mulai tidak berteriak-teriak dan dirasa sudah mulai menurun agresifitasnya, Saiput ditawari makan ,minum (bungkusan) dan rokok dari warung terdekat. Saiput sendiri sempat bereaksi, setelah mengetahui rokok yang dibawakan tidak sesuai dengan keinginannya, tetapi tidak begitu lama, kondisi mental Saiput kembali tenang dan usai dibawakan lagi rokok sesuai keinginannya.

Usai situasi mulai tenang, Serda Parno dan Koptu Zaenal, memanggil saudara terdekatnya Irfan (42 thn) dan salah satu perangkat desa setempat Apsori, untuk bersama-sama mengajak Saiput ke Ponpes Sapu Jagad yang terletak di Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Disana Gus Nafi, salah satu pengasuh Ponpes Sapu Jagad menerima kedatangan Serda Parno dan Koptu Zaenal, dan usai 30 menit lamanya diskusi berlangsung, Gus Nafi menerima kehadiran Saiput untuk tinggal dalam rentang waktu yang cukup lama.

Untuk mengantisipasi depresi atau stresnya kambuh, Saiput terpaksa dimasukkan ruang tertentu seorang diri, agar tidak membahayakan orang yang ada disekitarnya. Pengobatan mental lewat terapi kerohanian akan diterapkan di Ponpes Sapu Jagad, baik orang gila maupun mereka yang kecanduan obat-obatan terlarang.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *