Tekan Lakalantas, Polri Gelar Operasi Patuh Serentak Di Seluruh Wilayah

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Guna ciptakan kondisi yang aman, lancar, tertib dan terkendali diseluruh wilayah, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) gelar operasi terpadu secara serentak terhitung mulai tanggal 29 Agustus hingga 11 September 2019.

Begitupula jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, hari ini Kamis, (29/8/2019) resmi memulai operasi kewilayahan tersebut, menggunakan sandi ‘Patuh Semeru 2019’ dengan leading sektor jajaran fungsi Satuan Lalu Lintas (Satlantas).

Menandai itu, Polres Trenggalek bersama stake holder terkait menyelenggarakan Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Trenggalek. Diikuti tak kurang dari 350 personel gabungan lintas sektoral baik TNI, Polri, Satpol PP maupun Dishub Kabupaten Trenggalek.

Apel yang dihadiri para perwira jajaran utama (pju) Polres, perwira staf Kodim 0806, usur OPD terkait serta tamu undangan lain tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo.

Kapolres dalam amanatnya membacakan pesan Kapolda Jawa Timur yang menyinggung tentang tingginya tingkat masalah serta kerawanan di wilayah Jawa Timur. Dinyatakan, bahwa kepadatan penduduk yang tinggi menjadi pemicu dari berbagai masalah. Utamanya adalah sisi pelanggaran pengguna jalan serta kenaikan angka kecelakaan lalu lintas.

“Tingkat kepadatan di Jawa Timur menjadi pemicu dari banyaknya masalah, diantaranya kemacetan, pelanggaran pengguna jalan dan tingginya kejadian laka lantas,” sebutnya.

Ditambahkan, untuk parameter itu bisa dilihat melalui perbandingan data antara jumlah laka lantas antara tahun 2018 dan 2019 pada periode waktu yang sama yaitu bulan Januari sampai Juli. Di tahun 2018 sebesar 15.156 kasus sedangkan tahun 2019 sebesar 14.733 kasus.

“Walau mengalami penurunan jumlah sekitar -2,79 % , namun untuk laka menonjol masih disekitar angka 3% dengan jumlah korban meninggal dunia (MD) sebanyak 5 sampai 6 orang,” sambung Kapolres.

Demi meminimalisir permasalahan tersebut, lanjutnya, maka jajaran Polda Jatim dibantu oleh stake holder terkait akan melaksanakan operasi Kepolisian dengan sandi Patuh Semeru 2019. Hal itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran maupun kepatuhan dalam berlalu lintas masyarakat, khususnya Jawa Timur.

“Dengan personel yang diturunkan sekitar 60 orang, operasi ini juga sebagai sarana cipta kondisi Kamseltibcarlantas pasca keputusan Mahkamah Konstitusi tentang hasil Pemilu 2019,” tegas AKBP Didit.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Suprihanto mengatakan kepada beritalima.com jika sasaran prioritas dalam pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2019 kali ini ada 8 poin pelanggaran lalu lintas. Diantaranya, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standart, pengendara kendaraan bermotor (ranmor) roda empat atau lebih yang tidak menggunakan safety belt, melebihi batas kecepatan, mengemudikan ranmor dalam pengaruh alkohol, pengendara ranmor yang masih dibawah umur, menggunakan hand phone pada saat mengemudikan kendaraan, melawan arus, dan ranmor dengan lampu rotator atau strobo yang bukan peruntukannya.

“Ada 8 prioritas penindakan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2019 ini,” tukasnya.

Sedangkan untuk tujuan operasi, sambung Kasatlantas, adalah meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib berlalu lintas.

“Substansinya agar masyarakat di wilayah bisa disiplin dalam berlalulintas, serta guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri yang selama ini selalu ada untuk melayani, melindungi dan mengayomi dengan tulus,” pungkas perwira dengan tiga balok kuning dipundak itu. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *