Ali Taher: Isu SARA Rawan Digunakan Untuk Kepentingan Politik

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) rawan dipergunakan untuk kepentingan politik menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April mendatang.

Karena itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, M Ali Taher Parasong mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengambil peran besar dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Pasalnya, jelas politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu, sering dijumpai perdebatan di media sosial yang mengarah kepada isu SARA. Dan, ini jelas tak sehat bagi demokrasi Indonesia.

“Karena itu, Kemenag dengan anggaran yang cukup besar harus mampu meredam hiruk pikuk itu. Kerukunan umat beragama harus jadi fokus kita,” ungkap laki-laki berkulit hitam kelahiran kelahiran Flores, 9 Pebruati 1961 tersebut.

Jelang Pilpres dan Pileg, kata Ali, isu SARA menguat. Ada perasaan gamang antara substansi agama akan terganggu dengan realitas sosial. “Karena itu, konsolidasi internal umat beragama dan pemerintah harus jadi perhatian,” ungkap Alidi Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1).

Dia berharap jajaran Kemenag semakin solid dengan segala tantangan yang ada. Meski merujuk pada evaluasi anggaran 2018, Kemenag tergolong sebagai institusi dengan penyerapan cukup baik sehingga ke depan perlu ditingkatkan.

Sementara itu wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsu Niang mengapresiasi kinerja Kemenag terutama realisasi anggarannya yang mencapai 92,3 persen. Dan, itu ranking empat dari sepuluh kementerian.

Dia sepakat dengan Ali Taher, akan terus mendukung Kemenag dalam mencapai realisasi kerjanya 2019 dengan tantangan yang berbeda dengan 2018 karena diadakanya Pemilu yang cukup menyita diskusi publik, terutama seringnya ditemukan diskusi yang mengarah ke SARA.

“Kita harus support. Sudah cukup realisasinya dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Yang perlu diatur menjaga sinergi baik Komisi VII dengan Kemenag,” tutup Syamsu Niang. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *