Balita Panas Setelah DiVaksin Difteri, Jangan Khawatir

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Mulai Pebruari ini, Outbreak Response Immunization (ORI) gencar dilaksanakan Pemkot Madiun, Jawa Timur. Satu persatu sasaran diberikan vaksin pencegahan difteri. Tak terkecuali balita di atas satu tahun.

Seperti saat vaksinasi di Posyandu Kelompok Bina Keluarga (BKB) Dahlia Kelurahan Klegen, Kartoharjo pagi tadi, Kamis 8 Pebruari 2018.

Bedanya, balita diberikan obat penurun panas setelah vaksin. Sebab, balita memiliki respon berbeda.

‘’Biasanya disertai panas dan nyeri pada bekas suntikan. Makanya juga kami berikan obat penurun panas,’’ kata dr Adelia Lavenialita Hermanto disela vaksinasi.

Orang tua, jelasnya, tidak perlu kelewat khawatir. Sebab, bukan panas tinggi. Hanya subfebris alias hangat. Suhu tubuh yang lebih hangat ini biasanya berlangsung sehari-semalam. Kondisi balita bakal kembali pulih seperti biasa keesokan harinya. Bahkan, jika dalam kondisi fit, subfebris hanya berlangsung beberapa jam atau tidak terjadi sama sekali.

‘’Respon masing-masing balita bisa berbeda. Tetapi dari beberapa kasus, tidak pernah tercatat ada balita yang merespon lebih dari itu,’’ ungkapnya sembari menyebut belum ada kasus hingga demam atau muntah.

Namun, tidak menutup kemungkinan balita bakal rewel. Itu dimungkinkan lantaran kondisi tubuhnya yang dirasa kurang nyaman setelah vaksin. Balita diharap langsung diberikan obat penurun panas setiba di rumah setelah vaksin. Obat akan bekerja setelah si balita tidur. Rewelnya si balita juga bisa lantaran rasa nyeri pada bekas suntikan.

“Bunda di rumah dapat memberikan kompresan air hangat untuk meredakan rasa nyeri. Rasa nyeri ini wajar. Makanya suntikan kami berikan pada lengan kiri agar tidak terlalu mengganggu aktivitas si kecil,’’ jelasnya.

Suntikan, lanjutnya, tidak diberikan kepada balita yang sedang sakit. Mulai panas, deman, atau batuk. Sebab, kondisi balita dikhawatirkan bakal semakin drop.

“Vaksin merupakan pemberian mikroorganisme hidup yang sudah dilemahkan. Tujuannya, merangsang sistem imunologi tubuh. Pemberian vaksin baiknya ditunda saat anak sakit. Sebab, sistem imun anak dimungkinkan sedang dalam kondisi kurang bagus saat sakit. Anak-anak yang belum diberikan vaksin dapat datang ke Puskesmas sebelum pukul 08.00 WIB,’’ terangnya. (Kominfo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *