BARA JP Sumenep; “Eksotika Batik Atau Umbar Aurat Wanita”

  • Whatsapp
Salah satu peserta Sumenep Batik Festival dengan busana Eksotika

SUMENEP, beritaLima – Suasana berbeda pada pagi hari ini sabtu (9/ 13/ 2017). Ratusan model yang akan tampil pada kegiatan Festival Batik Sumenep 2017 berjejer rapih dengan kain batik yang membalut bagian tubuhnya.

Karena pembalut batik yang tidak utuh menutupi seluruh anggota tubuh peserta Festival Batik Sumenep 2017 ini mengundang kritikan pedas dari perwakilan masyarakat baik wawancara langsung, Akun Facebook maupun What app group (WAG).

Seperti statement yang disampaikan Adi marsuha (bidang pendidikan sosial dan budaya) Barisan Relawan Jalan Perubahan BARA JP kabupaten Sumenep menyatakan;
Perlu diingatkan…….Peserta Batik Festival dan Fun Run yang dilaksanakan oleh Dinas PU. Bina Marga Sumenep ada yang menggunakan busana memperlihatkan bagian tubuhnya yang tidak sopan untuk ditunjukkan.

Mana peran kiai, santri, dan ulama dalam menyelamatkan penerus bangsa dari budaya-budaya yang merusak budaya Sumenep?

Penyelenggara hendaknya melarang peserta yang menggunakan busana yang menodai sucinya budaya masyarakat Sumenep yang penuh religius. Terselnggaranya kegiatan tersebut tentu tidak lepas dari pemimpin Kabupaten Sumenep yang notabeni seorang kiai.

Adalah salah satu peserta Sumenep Batik Festival 2017

“Silahkan promosikan Visit Wisata Sumenep 2018 dengan cara-cara yang tidak merusak budaya lokal Sumenep yang penuh dengan kesopanan”, ucapnya lantang.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua BARA JP Kabupaten Sumenep, menurut Agus Surdhi: Visit 2018 hanya berupa seremonial yang tidak menyentuh langsung ke objek wisatanya, seharusnya Pemkab lebih memperhatikan infrastruktur akses ke tujuan wisata nya dan tak kalah pentingnya Pemkab harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana.
Agus Surdhi: Visit 2018 masih jauh dari harapan dan pemanfaatannya karena pemegang anggaran sudah terkontaminasi bagaimana anggaran tersebut terserap habis, oleh karenanya programnya tidak jauh beda dengan kegiatan Proyek.

Sementara Akun Facebook atas nama ADV. Syaiful Bahri, memasang status di dindingnya dengan tulisan sebagai berikut; Mantep brooooo nggak rugi nonton dapat gratisan rejeki mata, Aziexs.. Aziexs…., jika batik identik dgn pakaian formal maka bukan berarti batik tidak boleh di desain dengan sedikit vulgar, sah² saja nggak ada yang ngelarang, terimah kasih Panitia Penyelenggara Kami cukup bahagia, hati dan mata, ??????.
Celotehan berupa kecaman terus mengalir bagai derasnya hujan. Bahkan seperti air bah yang sangat mengecewakan.

Acara berlangsung diikuti lebih 100 orang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Banyuwangi, Jember dan Bondowoso.

(An)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *