Berikut Langkah HT Untuk Angkat Petani Kopi di Pasuruan

  • Whatsapp

PASURUAN, beritalima.com – Keinginan untuk memajukan sektor pertanian dapat segera terwujud jika negara hadir untuk memajukan pertanian Indonesia. Saat ini, kehidupan petani masih belum bisa dikatakan sejahtera, salah satunya adalah petani kopi.

““Indonesia penghasil kopi terbesar tapi petaninya miskin. Negara perlu hadir membantu mereka, meningkatkan produktivitas, memberi kesempatan untuk maju,” ujar Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), saat bertemu Asosiasi Petani Kopi di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (24/05/2017).

Menurut HT, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengangkat petani kopi di Indonesia, diantaranya dengan mengupayakan perluasan lahan petani, akses dana murah, pelatihan dan proteksi.

Negara harus hadir membantu rakyat. Petani misalnya, harus punya lahan yang cukup, tidak hanya satu tapi dua, tiga hektar,” ungkap HT

Selain itu petani kopi juga harus dilatih teknologi termasuk memahami penggunaan online.

“Online itu harus dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali para petani kopi,” ungkap HT.

HT menambahkan, Indonesia membutuhkan arah pembangunan yang pro rakyat. Ini dilakukan agar masyarakat di level bawah bisa naik ke tengah, yang tengah pun akan naik ke kelas atas.

“Masyarakat produktif pun akan semakin bertambah, dengan demikian akan memperluas lapangan pekerjaan lebih banyak lagi,” kata HT.

Salah seorang tokoh kopi di Purwodadi, Pauruan, Unggul Abinowo menyatakan, petani saat ini tidak bisa hidup layak jika hanya mengandalkan lahan seluas satu hektar.

Oleh karenanya, Unggul menyambut niat baik Partai Perindo dan Hary Tanoe sebagai salah seorang tokoh yang cukup berpengaruh di Indonesia, ia berharap, HT dapat membawa perubahan baik bagi petani kopi di Kabupaten Pasuruan, serta Indonesia pada umumnya. (Happy Ramadany) (dd)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *