Budaya Permintaan Maaf

  • Whatsapp

beritalima.com – Tidak ada manusia yang sempurna. Masing-masing individu tidak luput dari berbagai macam dan bentuk kesalahan. Namun, sudah sepatutnya manusia yang berbuat salah mengakui kesalahannya. Untuk itu, manusia bisa menyebutkan kata ‘maaf’ dari relung hati yang terdalam.

Pada zaman sekarang, hanya segelintir orang yang mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada orang lain. Penyebabnya beragam, mulai dari gengsi, sampai enggan menganggap dirinya salah karena faktor kesombongan. Budaya yang sederhana namun berdampak besar ini semakin lama terkikis di tengah masyarakat tanah air. Barangkali, sikap acuh tak acuh menguasai manyoritas manusia milenial.

Dengan kultur timur yang memandang serius etika dan norma, budaya mengucap “maaf” seharusnya dapat berkembang mengikuti arus deras zaman digital di Indonesia. Ketika meminta maaf, seorang individu akan dinilai memiliki pribadi yang baik seperti ksatria. Individu itu juga akan mendapat penghargaan sosial berupa disenangi dan dihargai oleh masyarakat di sekitarnya.

Seorang lulusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Pajadjaran Anugerah Hidayat mengatakan, pengucapan kata ‘maaf’ sebenarnya adalah bentuk kerendahatian seseorang dengan tujuan pembersihan diri. Dalam budaya timur, permintaan maaf dipandang sebagai sebuah ‘himbauan’ sekalipun individu itu bukan pelaku kesalahan. Kembali lagi, tujuan utamanya adalah mendapat pahala dan keberkahan dari Sang Maha Kuasa.

Dilansir oleh liputan6.com, mengucapkan maaf juga berarti melepas beban di hati. Membuang jauh-jauh segala kesalahan, lalu menutup cerita lama dan membuka lembaran baru yang menciptakan ketenangan. Selain itu, permintaan maaf juga berarti lebih mengutamakan keberlangsungan hubungan, di samping mementingkan ego semata.

Lain lagi yang dikatakan oleh Puji Niar, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Menurutnya, meminta maaf merupakan suatu cara untuk tidak memperpanjang masalah. Dengan meminta maaf, kedua belah pihak akan mengkikis perselisihan lagi. Mengucap maaf juga harus segera dilakukan ketika setiap saat merasa berbuat salah.

Kita seringkali enggan mengucap maaf. Sekalipun telah menyadari kesalahan yang kita perbuat, ada setitik rasa gengsi untuk melakukannya. Setiap kali mencoba, halangan selalu saja menguntai panjang sehingga kita mendapati kendala dari salam diri sendiri. Namun, semuanya harus dipaksakan agar keadaan menjadi lebih baik lagi.

Permintaan maaf merupakan tindakan yang perlu diambil setiap orang. Walaupun tidak merasa bersalah, manusia sudah sepatutnya meminta maaf karena siapa tahu, seseorang tersinggung dengan perbuatan kita sebelumnya. Maka dari itu, lestarikanlah budaya meminta maaf untuk menciptakan suasana sejahtera di lingkungan sekitar.

Feature oleh: Rifqi Aufal Sutisna

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *