Kenaikan Tarif Listrik Faktor Utama Inflasi di Jatim

  • Whatsapp
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono.

SURABAYA, beritalima.com – Kenaikan tarif dasar listrik mendorong terjadinya inflasi di sejumlah wilayah Jawa Timur sebesar 0,29 persen. Ini sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.

“Inflasi tertinggi di Jatim adalah Kabupaten Banyuwangi, sebesar 0,48 persen, dan terendah Sumenep, 0,14 persen,” kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, di kantornya, Selasa (2/4/2017).

“Dicabutnya subsidi listrik daya 900 watt sehingga tarif listrik menjadi naik merupakan faktor utama, dan itu terjadi di sejumlah wilayah Jatim,” tandas Teguh.

Selain tarif dasar listrik, lanjut Teguh, komoditas utama lain yang andil besar terjadinya inflasi di Jatim pada April 2017 adalah daging ayam ras, bawang putih dan emas perhiasan.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi sesuai Indeks Harga Konsumen (IHK), kelompok sandang yang mencapai 1,42 persen.

Sedangkan inflasi terendah ialah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,06 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi di Jatim, kata Teguh adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,65 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

“Untuk komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi adalah cabai rawit, bawang merah, dan beras,” ucapnya.

Untuk laju inflasi tahun kalender Jawa Timur di bulan April 2017 mencapai 1,98 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun kalender April 2016 yang hanya sebesar 0,34 persen. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *