Kerjasama Tim Lebih Baik Daripada Kompetisi

  • Whatsapp

beritalima.com | Tidak bisa kita pungkiri, dalam meraih cita-cita besar diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Untuk bisa masuk di sebuah sekolah favorit harus melewati beberapa tahapan tes, mulai tes kemampuan dasar, tes kesehatan, dan tes wawancara. Begitu juga jika kita mau melamar pekerjaan, menjadi pegawai negeri ada beberapa test. Akan ada tiga seleksi yang dihadapi para peminat yang ingin jadi PNS, yaitu seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang. Untuk seleksi kompetensi dasar terbagi lagi menjadi tiga, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tanggal 23 September 2020 nanti akan ada pemilihan Kepala Daerah serentak. Ada 270 daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak. Termasuk 19 Kabupaten/Kota yang akan digelar di Jawa Timur. Pilkada sendiri merupakan agenda demokrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah guna memilih calon Kepala Daerah.

Sebelum menjadi calon Kepala Daerah pastinya harus lulus persyaratan administrasi. Setelah lolos persyaratan administrasi, selanjutnya calon Kepala Daerah tersebut harus siap berkompetisi untuk menentukan siapa yang benar-benar kompeten, punya visi dan misi yang bagus dan bisa diterima oleh masyarakat.

Manusia merupakan makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Salah satu sifat mendasar yang dimiliki manusia ialah tidak pernah puas, dan terus berusaha untuk meraih cita-cita yang tinggi. Sikap tidak pernah puas ini akan memiliki makna yang positif apabila digunakan dalam jalan kebaikan. Seperti berbagi pengalaman, membantu orang lain, dan mendarma baktikan ilmunya untuk kesejahteraan masyarakat.

Seruan dari Allah SWT kepada umatnya supaya berlomba-lomba berbuat kebaikan, tidak lain dan tidak bukan guna menjadikan umat manusia dimuka bumi ini semakin lebih baik di masa mendatang.

Di dalam kompetisi tentu kita ingin selalu unggul, dan bisa menang. Salah satu cara agar dapat lebih unggul adalah menambah kemampuan diri, terus belajar, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Bahkan ketika kita tertinggal, kita akan selalu mencari cara agar kemampuan kita bisa melebihi calon lain. Itulah alasan, mengapa Allah SWT mewajibkan kita untuk berkompetisi dalam hal kebaikan.

Banyak orang yang menilai bahwa Pilkada itu kotor, menghalalkan segala cara, dan saling sikut-sikutan. Mungkin Anda tidak mengasosiasikannya dengan hal yang lebih bermanfaat. Kita cenderung berpikir bahwa persaingan dalam Pilkada merupakan hal yang buruk. Tetapi tunggu dulu! Ada banyak aspek positif dalam persaingan dan dengan mempelajarinya, sebenarnya Anda akan mendapatkan banyak manfaat dari persaingan tersebut. Manfaat dari persaingan ini tidak hanya berlaku untuk calon Kepala Daerah ataupun jabatan Anda, tetapi juga dalam kehidupan pribadi Anda.

Pemilihan Kepala Daerah adalah sebuah “kompetisi” yang bertujuan untuk memilih calon pemimpin yang mumpuni. Seorang calon dituntut bersaing dengan fair, dan masyarakatlah yang akan menjadi wasitnya. Apakah calon yang mau dipilih tersebut sudah layak atau belum. Dan yang jelas pasangan calon yang bisa mengambil hati atau simpati rakyat akan terpilih.

Maka daripada itu tujuannya digelar pemilihan Kepala Daerah supaya terpilih seorang pemimpin yang benar-benar kompeten. Adapun manfaat yang bisa kita petik dan dapatkan dari pemilihan Kepala Daerah adalah:

1). Perwujudan kedaulatan rakyat

2). Rakyat dapat menentukan wakilnya di pemerintahan

3). Sebagai sarana aspirasi rakyat

4). Pergantian pemimpin secara konstitusional

5). Pemimpin yang terpilih mendapat legitimasi (keabsahan) dari rakyat

6). Sarana partisipasi politik masyarakat

Perlu diketahui bahwa kompetisi tidak hanya dialami oleh masing-masing individu, dan antar daerah saja. Presiden menyebut bahwa negara pun dituntut mampu untuk berkompetisi dengan negara-negara lainnya.

“Negara ini juga sama, berkompetisi dengan negara lain. Jangan dipikir negara kita ini tidak bersaing dengan negara lain. Yang bisa bekerja dengan cepat, memiliki reputasi dan prestasi yang baik, itulah yang akan mendapat kepercayaan dari internasional,” ia menegaskan.

Oleh karenanya, kepada setiap anak bangsa, Presiden Joko Widodo menyerukan agar mempersiapkan diri dan tidak takut untuk berkompetisi. Pemerintah juga akan terus berbenah untuk dapat meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi dengan negara lain.

“Misalnya kemudahan berusaha. Dari 180-an negara, peringkat kita masih di angka 91. Tidak jelek-jelek amat, tapi buat saya masih kurang,” cerita Presiden.

Sementara dalam “kompetisi” lainnya, Indonesia boleh sedikit berbangga. Gallup World Poll merilis survei mengenai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya yang menempatkan Indonesia berada di peringkat pertama.

“Peringkat kita itu di posisi satu. Biasanya yang pegang nomor satu itu Swiss. Ini sekarang nomor satu Indonesia, kemudian Swiss, India, dan Luksemburg,” ucapnya.

Tapi ingat dalam hidup ini tidak melulu harus berkompetisi, meski persaingan di dunia bisnis dan Pilkada sangat ketat. Sebuah kompetisi baik bisnis maupun Pilkada masih dapat ditaklukkan bila Anda memiliki team kerja yang kokoh, yang memiliki kekompakan (team work) yang baik. Percayalah, kerjasama lebih baik daripada kompetisi. Kompetisi bertujuan mempererat tali persaudaraan, terciptanya rasa kepedulian terhadap sesama, dan terciptanya rasa kesatuan dan persatuan.

Kerjasama tim dilakukan demi mencapai sebuah tujuan tertentu secara bersama. Kerjasama tim yang solid akan menghasilkan efisiensi maksimum dan hasil kerja yang berkualitas tinggi untuk mencapai kebersamaan hidup yang damai, sejahtera, dan harmoni. Jadi kesimpulannya kerjasama tim lebih baik daripada kompetisi. Bagaimana pendapat Anda?

Surabaya, 22 Agustus 2019

Cak Deky

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *