Kisah Supriyadi Pedagang Malam

  • Whatsapp
Bapak Supriyadi salah seorang penjual sayur di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan. (Foto: Maria Fransiska)

beritalima.com – Sore berganti malam, cahaya di malam hari menjadi sahabatnya beraktifitas. Angin yang berhembus menusuk kulit pria beranak 2 yang sedang mempersiapkan sayuran yang akan dijualnya. Pedagang sayur di Pasar Cimanggis, Ciputat, Kota Tangerang Selatan ini menjual sayuran ketika orang-orang sudah tertidur dengan lelapnya.

Ketika orang lain sudah tertidur pulas di kasurnya, Supriyadi harus mempersiapkan dagangannya untuk dijualnya dari malam hingga pagi hari. Sedangkan saat pagi hari ia pulang ke rumahnya untuk beristirahat sebelum memulai aktifitasnya.

Doyono Supriyadi, pria kelahiran Mojokerto, 5 Februari 1972 ini, berprofesi sebagai pedagang sayuran sejak berumur 15 tahun, ia menekuni pekerjaanya menjadi pedagang sayuran yang menjadi pekerjaanya sehari-hari. Pekerjaan sebagai pedagang sayuran ini adalah salah satu untuk menafkahi istri serta dua anak laki-laki.

“Iya waktu umur 15 tahun saya udah ikut Ayah jualan sayur di pasar, saya gapunya keahlian yang lain, jadi jualan sayur saja yang sudah diajarkan sama Ayah” Tutur bapak beranak dua itu.
Supriyadi bertempat tinggal di Gg. Mandor (Ciputat), Tangerang Selatan. Ia lebih memilih berjualan di Pasar Cimanggis Ciputat karena ia sudah bertahun-tahun tinggal di daerah ini. “karena tidak jauh dari tempat tinggal dan bisa memantau kedua anak saya” ucapnya. Ketika Supriyadi pulang, istrinya selalu menjemput di gang rumahnya karena tidak bisa mengendarai motor.

Sebagai suami, Supriyadi merasa bangga terhadap istrinya “bayangkan aja mbak, saya gabisa bawa motor, istri saya siap jemput saya di gang, dia tidak pernah mengeluh berapa uang yang saya bawa ke rumah” ucapnya. Istrinya menjadi penyemangat, ia tidak mau anaknya harus berjualan sayur sepertinya.

Uang yang diterimanya selalu ia sisihkan sedikit untuk ia tabung, kadang pula ia belikan jajanan untuk anaknya.
Pedagang seperti Supriyadi ini selalu mempunyai suka duka dalam berdagangnya. “ sukanya karena saya punya usaha buat nafkahi istri dan anak, bisa menyekolahkan anak supaya tidak seperti saya. Dukanya terkadang kalau kurang laku suka rugi apalagi kalau hujan turun pasar jadi becek dan pembeli jadi malas ke pasar.” ucapnya.

“Saya suka beli sayuran di tempat bapak ini dan udah jadi langganan juga. Karena sayurannya segar-segar dan murah.” Ujar Kartika pelanggan sayur Supriyadi saat ditemui di Pasar Cimanggis, Ciputat.
Cuaca dingin saat malam, walaupun mengantuk tapi beginilah hidup Supriyadi menghidupi keluarganya hanya dengan berjualan sayur ketika malam tiba. Tapi ia bercita-cita untuk membuat anaknya bersekolah setinggi mungkin karena usaha yang dia berikan akan merubah kehidupannya suatu saat nanti.

(Penulis: Maria Fransiska/PNJ)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *