Pengaspalan Jalan Terlihat Asal Jadi, Kec. Mangole Barat, Kep, Sula

  • Whatsapp

SANANA ,beritalima,com – Proyek pengaspalan jalan Desa Dofa-Fabisahaya kecamatan mangole barat kabupaten kepulaun sula (Malut) (Lapen) dengan sumber dana APBD Provinsi tahun anggaran 2016 terlihat asal jadi.

Melihat ruas jalan yang baru diaspal ( Lapen) dalam kondisi memprihatinkan, sejumlah warga Desa Dofa Kecamatan mangole barat meminta Dinas Bina Marga PU Provinsi maluku utara turun di lokasi pengaspalan untuk memantau langsung bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek dengan memerintahkan pihak rekanan segera memperbaiki jalan yang rusak.

“Warga di desa ini kesal dan kecewa karena proyek pengaspalan jalan dinilai tak sesuai bestek. Beberapa titik ruas jalan terkesan tidak padat dan bergelombang, juga aspalnya telah hancur lebur,” ujar Suparmin kepada wartawan,beritalima. Senin (13/3) .

Diakatakan, jika pengaspalan jalan yang rusak tersebut tidak diperbaiki, maka uang negara yang dihabiskan untuk membangun proyek diperkirakan mencapai Rp 5.700.419.000 miliar rupiah tersebut akan mubajir alias terbuang percuma, ucapnya.

Senada dengan itu, Ramlan salah seorang warga menyatakan, banyak masyarakat merasa kecewa melihat kondisi proyek tidak beres, tapi mereka tidak tahu mengadu ke mana. “Saya minta tolong kepada SIB untuk menyoroti proyek ini,” pintanya.

Siapa yang tidak kesal melihat kondisi proyek seperti itu, baru dikerjakan tapi sudah mengalami kerusakan. Salah satu faktor yang menyebabkan mutu proyek rendah tidak terlepas dari pengawasan dari Dinas PU, ucapnya dengan nada kesal.

Menurut dia, selain proyek pengaspalan Lapen di Desa Dofa yang tidak beres, juga beberapa proyek pengaspalan berlokasi di desa lainnya di Kecamatan mangole barat juga mengalami nasib yang sama. Untuk itu, diminta kepada aparat penegak hukum agar segera menginvestigasi lapangan seraya melakukan penyelidikan.

Ramlan mengatakan, jika dalam waktu dekat tidak ada upaya pembenahan terhadap proyek yang dinilai bermasalah ini, maka warga akan mengadukan perihal ini ke DPRD Provinsi Maluku Utara dan sekaligus melakukan aksi demo ke Dinas PU Provinsi. ” Ultimatum ini akan kami buktikan, jika aspirasi masyarakat tidak di dengar, terangnya.(@dino)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *