Perkembangan Pelaksanaan Protokol Kesehatan COVID-19 di Pulau Sumba

  • Whatsapp

(Grandy U. E. Radandima)

beritalima.com Forum komunikasi mahasiswa Sumba di Jawa kembali mengadakan diskusi online dengan topik “Perkembangan Pelaksanaan Protokol Kesehatan COVID-19 di Pulau Sumba”. Diskusi berlangsung pada hari minggu, 14 juni 2020, pukul 14.00-16.30 WIB. Adapun narasumber dalam diskusi, Drg. Bonar B. Sinaga, M.Kes (kepala dinas kesehatan Sumba Barat), dr. Oktavianus Deky (kepala dinas kesehatan Sumba Tengah), Tinus Njurumbaha, SKM.,M.Ap (sekretaris dinas kesehatan Sumba Timur) dan dr. Lely Harakai, M.Kes (direktur RSUD Umbu Rara Meha).

Secara keseluruhan peserta diskusi yang bergabung berjumlah dua puluh delapan orang, yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, masyarakat, dan beberapa pegawai.
Tinus Njurumbaha menyampaikan updetan covid-19 di Sumba Timur terakhir tanggal 13 juni yang masih positif berjumlah dua orang, serta enam orang sudah sembuh. Secara keseluruhan positif covid-19 berjumlah delapan orang, dan semua itu impor dari kluster grogol, pungkasnya. Menjelang new normal tanggal 15 juni, ada beberapa strategi yang di siapkan dan akan diterapkan oleh pemerintah kabupaten Sumba Timur. Pertama melakukan aktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehetan yang berlaku, kedua aparat keamanan (Polisi,POL PP) tetap memastikan penerapan protokol kesehatan dengan mengawasi masyarakat. Ketiga, pemberlakuan tilang masker yang dilakukan oleh aparat kepolisian, lanjutnya.

dr. Oktavianus menyampaikan bahwa kondisi di Sumba Tengah masih aman dan terkendali. Meskipun new normal diberlakukan, masyarakat harus tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Kita mengantisipasi gelombang dua terjadi dan jangan sampai kejadian itu terjadi. Apalagi Sumba Tengah perbatasan langsung dengan Sumba Timur zona merah. Strategi yang kita terapkan dalam penjagaan penyebaran covid-19 dan penerapan new normal untuk menuju tatanan baru adalah menyiapkan sarana prasarana, fasilitas kesehatan, puskesmas, tetap mematuhi protokol kesehatan, bekerjasama dengan perangkat desa dan komponen masyarakat, dan memperketat jalur perbatasan sumba timur-sumba tengah, sumba tengah-sumba barat.

Drg. Bonar menyampaikan bahwa kondisi Sumba Barat yang masih zona hijau. Menyesuaikan dengan peraturan gubernur, kami telah berkomunikasi dengan pemerintah provinsi agar tetap melakukan aktivitas di kantor. Sehingga hari senin, 8 juni kami kembali melakukan aktivitas dan secara ketat menerapkan protokol kesehatan. Bagi mahasiswa atau masyarakat lainnya yang merantau dan kembali ke Sumba khususnya Sumba Barat tetap menerapkan prosedur kesehatan melakukan karantina selama empat belas hari. Penerapan protokol kesehatan pada masyarakat dan pengawasan kami bekerjasama dengan kecamatan, kelurahan dan perangkat desa guna pencegahan dan penyadaran pada komponen masyarakat, pungkasnya.

Merespon statement dan penjelasan terkait kondisi saat ini dalam perkembangan pelaksanaan protokol kesehatan di pulau Sumba. Mardedi, peserta diskusi memberikan pertanyaan bagaimana merespon oknum-oknum politik yang melakukan pertemuan banyak orang? Mengingat menjelang pilkada banyak oknum yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi dengan tidak ketat mematuhi protokol kesehatan!

Lanjut Dapa Dedi menanyakan bagaimana perkembangan korban positif covid-19, proses penanganannya di Sumba Timur dan pelaku perjalanan di Sumba Barat apakah pemerintah menyediakan tempat isolasi atau isolasi mandiri di rumah?
Sekretaris Dinas kesehatan Sumba timur merespon untuk proses penanganan terus berjalan dan terkendali dengan semestinya. Oknum-oknum politik yang melakukan pertemuan mengumpulkan banyak orang di tegaskan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yaitu rajin cuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker. Apabila masih ada pelanggaran yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku maka menjadi tanggung jawab yang berwenang aparat keamanan, bukan tanggung jawab kami, tandas Tinus.

Drg Bonar, kepala dinas kesehatan Sumba Barat merespon untuk orang dalam pemantauan (ODP) akan melakukan isolasi mandiri di rumah. Bagi yang hasil tes covid-19 reaktif akan melakukan isolasi di rumah sakit yang sudah di sediakan. Tentunya dengan diberlakukan new normal dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, pegawai negeri sipil, pemerintah harus menjadi contoh kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mampu mengikuti apa yang di buat dan diterapkan oleh pemerintah.

Peserta diskusi Alfons Kani yang juga saat ini sebagai relawan covid-19 di Sumba Timur, menyampaikan pemerintah harus memberikan edukasi dan pemahaman akan new normal kepada masyarakat. Kehadiran new normal yang diberlakukan banyak masyarakat yang saya jumpai, mengira keadaan sudah normal seperti sebelum covid-19 dan bebas melakukan aktivitas tanpa mengetahui pentingnya mematuhi protokol kesehetan yang berlaku dalam pemberlakuan new normal. Serta meningkatkan ketegasan dari pihak pemerintah dalam mematuhi protokol kesehatan yang di berlakukan. Sehingga masyarakat mau menuruti apa yang di anjurkan pemerintah dan menjadi contoh kepada seluruh masyarakat.

Adapun pesan dan harapan yang di sampaikan oleh narasumber kepada peserta diskusi yaitu :
Drg. Bonar menegaskan dengan ada diskusi ini sangat bagus. Adik-adik mahasiswa mampu mendengar langsung pendapat dan statement dari pemerintah terkait dan kita semua harus saling mengingatkan dan membantu keluarga, masyarakat sekitar untuk tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

dr. Oktavianus. Mahasiswa harus membantu masyarakat memberikan pemahaman serta peduli akan keadaan yang terjadi dan sebagai pengawal perubahan. Jangan menjadi mahasiswa yang provokator.

Tinus Njurumbaha. Perlu di lanjutkan diskusi seperti ini, sehingga mampu saling memberikan informasi dan berkoordinasi satu dengan yang lainnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait