Praktek Percaloan diduga Marak di Kantor Imigrasi ULP Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Praktik percaloan diduga marak terjadi dikantor Imigrasi Unit Layanan Paspor (ULP), Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Disinyalir para calo dikoordinir dan beroperasi secara terorganisir.

Salah satu korban percaloan di Kantor dibawah naungan Kantor Imigrasi Kelas II Jember, tersebut dialami, TC (35) warga Kecamatan Glenmore. Itu terjadi saat dia hendak mengurus Paspor.

Saat Datang ke Kantor Imigrasi ULP Banyuwangi, dia merasa seperti di ping pong oleh petugas. Hingga dia didatangi oleh D, diduga oknum calo, yang mengaku bisa membantu pengurusan Paspor dengan segala kemudahan.

“Bahkan dia (oknum calo) menyebut jika ada kekurangan syarat atau perbedaan nama atau tanggal lahir, tetap bisa diatur dengan dibuatkan scan an,” ucap TC, Selasa (20/3/2018).

Namun, karena bisa membuat Paspor dengan mudah, biaya pembuatan Rp 355 ribu, jika lewat oknum calo membengkak jadi Rp 1,5 juta.

Bahkan, dari penelusuran dilapangan, dugaan praktek percaloan juga terjadi di Kantor Imigrasi Kelas II Jember. Kebetulan NY, korban percaloan lainnya asal Banyuwangi, sempat merekam pembicaraan dengan salah satu oknum calo di Jember.

Disitu jelas si oknum calo menyebut mampu membantu pengurusan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Jember, dengan sangat mudah. Syarat-syarat yang awalnya rumit, bisa berubah gampang.

Saat ada kekurangan persyaratan pun bisa diabaikan dengan si oknum calo sebagai penjamin. Bahkan karena merasa memiliki koneksi orang dalam, oknum calo dengan enteng menawarkan kerjasama pada NY.

“Kalau sampean bantu teman cari Paspor juga lewatkan saya, nanti dari Rp 1,5 juta, sampean juga dapat sedikit-sedikit. Orang dalam (Kantor Imigrasi Kelas II Jember) kan juga dapat?. Ya tentu saja lah,” begitu bunyi rekaman antara oknum calo dengan korbannya.

Sementara itu, Kasie Informatika dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas II Jember, Muhammad Irfan, membantah adanya praktik percaloan. Dia juga menampik jika ada oknum Kantor Imigrasi yang mendapat aliran uang hasil ‘Kong Kalikong’ dengan para calo.

“Untuk itu kita sarankan, warga datang langsung ke Kantor Imigrasi saat akan membuat Paspor, atau mendaftar via online,” katanya.

Bahkan irfan juga menegaskan bahwa tidak ada calo di kantor unit layanan paspor (ULP) Banyuwangi

“Yang jelas tidak ada praktek percaloan di kantor ULP Banyuwangi, jika memang persyaratanya sudah lengkap maka tidak ada kata mempersulit bagi kita untuk pemohon.” Tegasnya.

Foto : Ilustrasi

(Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *