Sidang Paripurna Istimewa Berbahasa Madura Warnai Hari Jadi Kabupaten Sumenep Ke – 748

  • Whatsapp
Sidang Paripurna dalam ranga Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 748, pada Selasa (31/10) berlangsung Istimewa dipendopo Keraton Sumenep

SUMENEP, beritaLima – Sidang Paripurna dalam ranga Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 748, pada Selasa (31/10) pagi, berlangsung Istimewa dipendopo Keraton Sumenep.

Seluruh Aparatur Sipil Negera (ASN) hingga para undangan termasuk pejabat yang tergabung dalam Forum Organisasi Pimpinan Daerah (FOPD) mengenakan pakaian adat keraton.

Bunyi gamelan khas Madura mengalun indah, beberapa pengawal berdiri tegak menyambut para undangan didepan pendopo Keraton sebagai ruang sidang paripurna.

Melengkapi kemeriahannya, acara sidang paripurna istimewa DPRD Sumenep ini juga dihadiri Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.

Nampak duduk berjajar Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi, Bupati Sumenep, Ketua DPRD Sumenep, Wakil Ketua DPRD Sumenep, Plt. Sekda kabupaten Sumenep.

Kekentalan suasana hari jadi semakin terasa saat Ketua DPRD Sumenep, H. Herman Dali Kusuma, SH, MH menggunakan bahasa Madura untuk membuka Sidang Paripurna, termasuk sambutannya yang memang dikemas dengan menggunakan Bahasa Madura.

“Badhan kaula sareng panjennengan sadhaja pantes manjjatagi puji Sokkor da’ ka ajunan Allah, Amarga omor Kadipaten Soengennep ampon depa’ dhe’ 748 taon,”ucap Ketua DPRD Sumenep dalam Bahasa Madura, yang artinya “Kita semua seharusnya bersyukur, karena hari ini usia Kabupaten Sumenep sudah mencapai 748 tahun”.

Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si juga memberikan sambutan dengan menggunakan Bahasa Madura.

Menurutnya, meskipun saat ini kemajuan dan perkembangan teknologi sudah canggih, namun kearifan budaya lokal Sumenep masih harus tetap dipertahankan, diantaranya budaya kerja keras, pantang menyerah, jujur, dan bertanggung jawab. “Abhantal angin, asapo’ ombak, aloko bajheng tor tanggung jawab,”pesannya menggunakan Bahasa Madura.

Bupati juga berharap agar seluruh lapisan masyarakat bisa bergotong royong untuk ikut memajukan Kabupaten Sumenep dengan saling mendukung demi kemajuan pembangunan kedepan, sebab kemajuan Sumenep tidak bisa hanya dipasrahkan pada pemerintah, tapi juga perlu dukungan masyarakat. “Ngereng song osong lombung, kaangguy kamajuan Kabupaten Sumenep,”imbuhnya masih dengan bahasa Madura, yang artinya “Mari kita bersama-sama membangun untuk kemajuan Kabupaten Sumenep,”.

Bupati menjelaskan, pada Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 748 ini ingin menampilkan ciri khas Kabupaten setempat, mulai dari pakaian hingga bahasa yang dipakai.

Bahkan, sidang paripurna istimewas ini menjadi benar-benar istimewa, selain berbahasa Madura juga menggunakan pakaian adat Keraton Sumenep. “Kami ingin melestarikan kembali kekayaan Madura yang mulai luntur.

Kita ingin mengingat bahasa ibu pertiwi terdahulu, semoga bukan cuma acara seremonial, tapi kedepan juga perlu diaplikasikan semua pesan para raja-raja Sumenep,”ungkapnya.

Bupati menambahkan, aturan pemakaian baju adat Keraton Sumenep ini berlaku selama 2 hari, sejak Senin (30/10) kemarin, dan Selasa (31/10),”pungkasnya.

(An)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *