Soal Premanisme, Forum Wartawan MAHKOTA Somasi Pimpinan PU Binamarga Jatim

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Menindaklanjuti sikap protes dan perkembangan kejadian tak pantas dan premanisme dilakukan dua oknum PNS UPT Bina Marga Provinsi Jatim di Banyuwangi, Dalam surat Somasi dan protes tertanggal 6 Oktober 2017, Tersebut Terdapat tiga poin desakan sikap guna penyalahgunaan wewenang tugas yang berujung kepada perilaku kekerasan kepada salah satu wartawan senior di Banyuwangi, HM.

Somasi ini dilakukan berdasar kajian kronologi maupun konfirmasi dari pihak terkait termasuk Korban maupun dua oknum PNS UPT Bina Marga Denok dan Utamanya Pamuji.

Dalam surat bernomor 014/SM/FW.Mahkota-Bwi/X/2017. Diminta dalam kurun lima hari setelah surat itu dilayangkan, Pihak pimpinan Bina Marga di Surabaya maupun di Banyuwangi diminta segera Klarifikasi kewenangan Pramuji (staf tekhnis) maupun Denok (bagian keuangan) dalam urusan sikap terhadap kehadiran tamu di instansinya.

Selain pihak dinas terkait harus melakukan pembinaan kepada Pramuji dan Denok. “permohonan Maaf secara institusi UPT Bina Marga karena yang bersangkutan mengatasnamakan tugas dan kejadian masih waktu jam kerja dan menggunakan pakaian dinas,” kata salah satu poin isi surat tersebut yang tindasan ditujukan kepada : – Gubenur Jawatimur di Surabaya. -Kementrian PU Di Jakarta.

Dalam surat itu, juga terdapat tambahan, somasi ini tidak ada kaitan kemungkinan langkah hukum yang akan ditempuh pihak korban atau pihak terkait kepada kedua oknum tersebut.

Seperti diketahui, dua orang PNS yang dikenal antipati dan berperasangka kepada wartawan dan LSM yang datang diinstansinya berujung reaksi perlawanan keras sejumlah wartawan.
Pramuji yang sebelumnya, selang beberapa jam kejadian Rabo 4 Oktober 2017.sempat mengelak melakukan premanisme bahkan berbalik menuduh wartawan yang salah dan tidak etis (menggunakan sandal jepit).

Belakangan Pramuji mengakui, melakukan itu hanya alibi karena sejak awal salah sangka yang datang dikantornya hanyalah wartawan abal-abal seperti sebelum-sebelumnya sering diprasangkakan kepada tamu wartawan sebelumnya.

Belakangan akhirnya Pramuji juga mengakui apa yang terjadi bahkan memegang dan mendorong kepala salah satu jurnalis senior Banyuwangi itu.
“Saya akui saya kemarin salah sangka karena dikantor sering datang wartawan abal-abal, spontan saya mendorong kepala wartawan, saya tidak tahu itu ternyata pak …. yang wartawan,” elak Pramuji ketika dikonfirmasi beberapa pengurus Forum Wartawan MAHKOTA dan beberapa wartawan lain, (5/10).

Soal sebelumnya, dirinya tidak mengakui mendorong kepala dan berbuat hal di luar etika sebagai pelayanan di instansinya Pramuji pasrah dan mengakui apa yang dilakukan hanyalah alibi dirinya.

“Tadi Pramuji kan sudah mengakui sendiri ke kami, kini kami sebagai organisasi wartawan sedang merapatkan barisan dengan beberapa LSM untuk melakukan protes baik lisan maupun tertulis kepada instansinya, ini untuk pembelajaran bila keterlaluan seperti ini dimungkinkan kami pertimbangkan untuk menempuh jalur hukum,” kata ketua Forum Wartawan Mahkota Banyuwangi Dudy Sucahyo SH didampingi beberapa sejumlah pengurus. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *