Tindak Lanjut Klinik Agribisnis Disperta Kab. Jombang Lakukan Koordinasi Dengan PPL

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Tindak lanjut launching klinik agribisnis yang pertama kali diresmikan Bupati Jombang pada 16 Desember 2021 lalu di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mojowarno. Kini sudah koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di masing – masing kecamatan untuk disampaikan kepada Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Saat ini jumlah PPL se – Kabupaten Jombang tercatat 139 orang untuk melayani 306 Gapoktan dan 1220 Kelompok Petani. Namun dalam menindaklanjuti klinik agribisnis ini Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang sudah koordinasi dengan PPL Bandar kedungmulyo, Diwek, Bareng, Gudo, Jombang Kota, Jogoroto pada 7 Maret 2022, dan dilanjutkan kepada PPL Kesamben, Megaluh, Kudu, dan Kabuh pada 8 Maret 2022 sekarang ini.

Klinik Agrisbisnis pun diterangkan Ir. Muchamad Roni, MM selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang merupakan ruang konsultasi petani yang telah bekerjasama dengan PPL. Target operasi klinik agribisnis ini katanya agar tiap permasalahan pertanian harus bisa diselesaikan oleh petugas terkait.

Dijelaskan Roni, banyak permasalahan yang dihadapi petani mulai dari sarana dan prasarana pertanian kemudian teknologi dan kedekatan kelembagaan. Tentunya dengan klinik agribisnis ini ungkapnya, merupakan sebagai sarana atau media untuk mempertemukan petani agar menyelesaikan permasalahan pertanian.

“Intinya silaturahim yang bahasa kerennya adalah koordinasi kalau silturahim seperti ini maka kita jadwalkan dua minggu sekali ketemu kita undang secara formal tapi tidak informal. Petani dipersilahkan untuk datang tiap hari ke BPP. Intinya kita memberi pelayanan pendampingan mencarikan solusi, melakukan fungsi peran PPL dalam rangka pendampingan dan pemberdayaan,” jelas Kadisperta Kabupaten Jombang usai silturahim dengan PPL di Kecamatan Kesamben, pada Selasa (8/3/20220.

Klinik Agribisnis yang dilaksanakan tiap tiap daerah, Roni melihat kondisi yang dirasakan petani saat ini tentunya ada solusi walaupun dengan keterbatasan yang ada namun Disperta Kabupaten Jombang memiliki SDM PPL dengan kemampuan teknologi yang mumpuni meskipun tidak memiliki anggaran yang banyak.

“Bagaimana potensi – potensi yang ada ini ingin kita maksimalkan. Kata kuncinya adalah silaturahim, kata kuncinya kita bertemu, kata kuncinya dengan klinik ini kemudian bisa memberikan layanan terhadap permasalahan – permasalahan yang ada,” tandasnya.

Lebih jauh sasaran dari klinik agribisnis ini diterangkan Muchamad Roni, adalah untuk peningkatan produksi demi kesejahteraan petani. Namun dari peningkatan produksi ini berdasarkan fakta di lapangan dihadapi dengan permasalahan yang ada salah satunya permasalahan pupuk dan tikus.

Ironisnya kendati poktan dan gapoktan sudah bisa membuat pupuk organik dibanding membeli pupuk subsidi tapi berdasarkan pantauan media ini terlihat masih ada petani yang masih merasa kewalahan salah satunya mengenai biaya pembuatan pupuk dan kerusakan tanah pada lahan pertanian. Roni pun menegaskan, tentunya upaya untuk menyediakan pupuk dengan ikhtiar apapun tetap dilakukan.

“Petani selama ini pun kita melihat menanam dan pasti memupuk, soal kemudian pupuknya pakai apa kalau memang menggunakan pupuk subsidi yang digunakan dengan jatah yang ada. Kemudian bisa jadi juga yang kekurangannya dengan non subsidi yaitu dari pupuk organik. Artinya saya pastikan petani yang menanam pasti dipupuk,” pungkas Kadisperta.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait