Tingkatkan Perlindungan Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Gelar AWCF 2019

  • Whatsapp

Nusa Dua, beritalima.com – Kebutuhan akan perlindungan jaminan sosial bagi setiap individu merupakan hal penting yang mendasari tercapainya kesejahteraan hidup. Untuk itu, digelarlah Asian Workers’ Compensation Forum (AWCF) dengan tujuan untuk mengumpulkan lembaga-lembaga jaminan sosial di Asia dan mendiskusikan kebutuhan jaminan sosial bagi masyarakat di Asia.

Seminar yang digelar di Laguna Hotel & Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (22/1/2019) ini bersifat terbuka bagi siapa saja yang tertarik dengan perkembangan jaminan sosial ketenagakerjaan. Dan, event ini dihadiri oleh 100 orang dari dalam dan luar negeri.

AWCF adalah sebuah organisasi internasional yang concern terhadap penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya terkait kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Organisasi ini pertama berdiri tahun 2012 yang anggotanya terdiri dari 13 institusi penyelenggara jaminan sosial dari 10 negara di Asia.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, sebagai tuan rumah kegiatan ini menyambut baik kesediaan para peserta seminar untuk datang dan meluangkan waktunya membahas agenda penting bagi kesejahteraan masyarakat.

“Selain itu, di hari berikutnya kami juga akan mengadakan pemilihan Chairman Ke-4 AWCF periode 2018-2020 untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan yang sebelumnya saya jabat,” lanjut Agus melalui rilis.

“Semoga melalui kegiatan yang kami lakukan ini dapat mendorong lembaga jaminan sosial ketenagakerjaan di Asia untuk bergabung kedalam forum AWCF sehingga organisasi ini menjadi lebih besar dan berkembang serta memberi manfaat yang lebih luas ke depannya,” tutur Agus.

Seperti diketahui, Agus Susanto menjabat sebagai Chairman AWCF Ke-3 periode 2016-2018. Setiap 2 tahun sekali organisasi ini mengadakan pertemuan dan pemilihan Chairman dengan kandidat dari institusi-institusi jaminan sosial ketenagakerjaan di Asia.

Seminar itu sendiri menghadirkan berbagai narasumber berkompeten, di antaranya dari dalam negeri seperti perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, Haiyani Rumondang dan Lena Kurniawati, Bappenas yang diwakili oleh Maliki, dan Kantor Staff Kepresidenan oleh Bimo Wijayanto.

Sedangkan narasumber dari luar negeri di antaranya Datin Azlaily Abd Rahman (Malaysia) yang merupakan representasi dari International Sosial Security Association (ISSA), Markus Ruck (Jerman) mewakili ILO, dan Nobuaki Fujii (Jepang) dari JICA.

Selain para praktisi dan ahli tersebut, turut hadir pula sebagai narasumber terkait kesehatan kerja, yaitu Dr. dr Dewi S Soemarko MS., SpOK dari Universitas Indonesia, dan Dr Erdy Techrisna Satyadi, MARS., MKK sebagai expert dalam bidang kesehatan kerja dari IDKI.

Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sebagai tuan rumah juga turut hadir dalam kegiatan ini.

Fokus utama seminar ini untuk membahas tren pengembangan perlindungan kecelakaan kerja di tengah kondisi revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi. Hadirnya para pakar dan praktisi kesehatan kerja memberikan pencerahan kepada para audiens yang hadir dalam menghadapi revolusi dalam industri.

“Tentunya kami akan terus berupaya mendorong segala sesuatu yang terkait dengan pemberian manfaat, seperti dari sisi regulasi,” tegas Agus.

“Hadirnya lembaga-lembaga jaminan sosial Asia ini menjadi tonggak penting lahirnya inovasi-inovasi yang tentunya akan menguntungkan masyarakat, khususnya pekerja,” tambahnya.

Di hadapan para peserta dan institusi penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan dari negara-negara Asia serta lembaga Pemerintah RI, Agus berpesan bahwa menduduki jabatan di bidang jaminan sosial bukan melulu tentang menciptakan inovasi dan memberikan masukan atas regulasi, namun bagaimana kita sebagai individu peka terhadap isu sosial di sekeliling kita yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengajukan atau memberi masukan terhadap regulasi.

“Sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi Pekerja Indonesia tentu kegiatan ini merupakan sumbangsih kita kepada masyarakat Asia untuk memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” tandasnya.

“Semoga apa yang dibahas hari ini memberikan semangat baru dan harapan yang lebih baik bagi pelaksanaan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ke depannya,” pungkasnya. (Ganefo)

Teks Foto: Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, saat membuka seminar internasional AWCF di Nusa Dua, Bali.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *