Wagub Emil: Teknologi Perkuat Penjagaan DAS Brantas

  • Whatsapp
Wagub Jatim menyapa peserta Joint Declaration Signing di Hotel Singgasana Surabaya

SURABAYA, beritalima.com – Penerapan teknologi yang dikembangkan saat ini bisa bermanfaat untuk banyak hal, salah satunya untuk penjagaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Teknologi tersebut bisa digunakan untuk mengukur kuantitas DAS agar debit airnya tidak berkurang serta kualitas Sungai Brantas tidak tercemar.

“CCTV di beberapa tempat sudah dipasang. Cuma kita perlu penyempurnaan. Tolonglah kita ini walaupun mempunyai relawan, masyarakat itu mau berbuat. Tetapi kalau bisa teknologi tetap dipakai,” ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Joint Declaration Signing Inception Phase “Fostering Inclusive Growth, Health and Equity by Mainstreaming Water Quality in River Basin Management in the Brantas River Basin Indonesia” di Hotel Singgasana Surabaya, Jumat (1/3) sore.

Emil panggilan akrab Wagub Jatim itu menjelaskan, dengan menggunakan teknologi, command center DAS Brantas seperti Perum Jasa Tirta I, Dinas Lingkungan Hidup Prov. Jatim bisa langsung memantau perubahan-perubahan kondisi DAS Brantas.

“Sehingga, penanganan tersebut bisa digunakan untuk mengatasi perubahan,” jelasnya.

Ia berharap, Delft University of Technology (TUDelft) bisa memberikan bantuan teknologi untuk memantau DAS Brantas.

“TUDelft ini kan pakarnya dari Belanda. Kita berharap mereka bisa ngasih ke PJT, ke Dinas Lingkungan Hidup itu teknologi untuk memantau. Sehingga kalau ada titik-titik yang menyimpang bisa terpantau,” ujarnya sambil menjelaskan manfaat DAS Brantas bisa mempertahankan Jatim sebagai lumbung pangan nasional. Sebab, DAS Brantas mengaliri 300 ribu hektar sawah dengan panjang sekitar 320 km.

Selain itu, Emil juga menyampaikan langkah-langkah penanganan DAS Brantas. Salah satu dengan menjaga DAS Brantas melalui Adopsi Sungai Brantas. “Ini yang menjadi salah satu program dari 99 Hari Kerja Gubernur dan Wagub Jatim. Penerapannya dengan mengajak Relawan Jogo Kali untuk ikut menjaga sungai termasuk DAS Brantas,” terangnya.

“Kita mengusung Jatim Harmoni yaitu lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya. Bukan hanya karena masalah keberpihakan, tetapi ini masalah kebutuhan,” imbuhnya.

Dikatakannya, Relawan Jogo Kali diaktifkan sebagai bentuk pergerakan masyarakat sipil dalam lingkungan hidup. Yakni dengan cara membangun sebuah awareness dari masyarakat

“Kita juga datang ke bendungan-bendungan. Kita ingin segera mengaktifkan posko pemantauan kuantitas dan kualitas air,” tambahnya.

Sementara itu, Perwakilan Delft University of Technology (TUDelft) Maurits W. Ertsen mengatakan, deklarasi ini diadakan dengan melibatkan 6 partner untuk meningkatkan kualitas sungai brantas.

“Kerjasama terbangun atas kepercayaan dan involving community. Memperkuat kualitas air di Wilayah DAS Brantas,” pungkasnya.

Adapun 6 partner yang melakukan penandatangan deklarasi yakni Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta I, Ecoton, Pemprov Jatim melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov Jatim, Tauw, dan TUDelft. (rr)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *