Begini Cara Demokrat Banyuwangi Untuk Meluruskan Nafas Pengkaderan

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Pola pengkaderan yang satu ini, bisa jadi hanya diterapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi, Jawa Timur. Bukan hanya dengan rutin melakukan penggemblengan materi pendidikan politik, nasionalisme dan wawasan kebangsaan saja.

Namun jajaran pengurus juga terus buka mata, hati dan telinga guna memastikan seluruh kader berada diatas rel visi dan misi partai berlambang Mercy. Serta bergerak sesuai motto partai, ‘Peduli dan Beri Solusi’. Maka jangan heran, begitu ada laporan, pengurus DPC langsung melakukan tindakan.

Seperti saat salah satu kader, Hj Lulu Suliani, asal Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, dikabarkan telah terlibat masalah soal usaha simpan pinjam yang digeluti. Baik Sekretaris DPC, Julis Setyo Puji Rahayu, maupun Ketua DPC, Michael Edy Hariyanto, langsung bergerak.

“Akan kita panggil untuk mengetahui duduk permasalahannya, jika terbukti kader kita bersalah, kita tidak akan segan melakukan tindakan tegas,” ucap Michael, Selasa malam (19/9/2017).

Kabar yang beredar, Lulu terlibat masalah dengan AR, salah satu kenalannya. Dia dituding telah memberikan pinjaman uang dengan bunga yang besar. Bahkan Lulu juga disebut hendak melakukan penyitaan.

Dikonfirmasi terpisah, Lulu membantah telah melakukan tindakan tersebut. Wanita paruh baya ini justru merasa menjadi korban tipu daya AR. Karena akad peminjaman uang sebesar Rp 6 juta, AR menyuruh SYN, yang merupakan sahabat Lulu.

“Sebulan setelah saya kasih pinjaman, SYN baru bilang bahwa uang tersebut dipakai AR, dia langsung saya tegur, karena saya tahu siapa AR dari cerita teman-teman. Dan benar, akhirnya bermasalah begini,” ungkap Lulu.

Dalam akad, pinjaman dengan jaminan sertifikat sawah tersebut SYN akan membayar uang jasa. Karena uang dialihkan ke AR, uang jasa tidak pernah dibayar. Padahal hutang sudah dilakukan sejak bulan Februari 2017.

Seperti pepatah, ‘Sudah Jatuh Tertimpa Tangga’, setelah uang jasa tidak dibayar, AR juga tak lekas melunasi hutangnya. Lebih parah, uang yang dipinjamkan juga disebut-sebut sebagai uang partai.

“Baru kemarin mengembalikan uang pokok Rp 1 juta, sisanya dia bilang dipinjamkan temannya, itupun tanpa persetujuan saya. Dan uang juga disebut sebagai uang partai, padahal itu uang saya pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai,” pungkas Lulu.

Seperti diketahui, dalam menggerakkan roda partai, DPC Partai Demokrat Banyuwangi, terus aktif turun ke masyarakat. Seluruh kader diajak untuk selalu hadir dan peduli pada masyarakat. Bahkan, dalam perekrutan kader kepengurusan, DPC Partai Demokrat Bumi Blambangan mematok syarat wajib, yakni berhati baik. Dan tentunya, saat ada kader yang berani berbuat dzolim pada ‘Wong Cilik’, dipastikan akan mendapat sanksi tegas. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *