Catatan Pinggir: Energi Negatif 0102

  • Whatsapp

*Oleh M.Mufti Mubarok*

Dari bulan september 2018 dan April 2019 kita di suguhi oleh pemandangan dan isu isu yang kadang kurang elok di tampilkan para capres, cawapres, timses, relawan serta masyarakat . Betapa tidak energi semakin negatif dengan berbagai macam simbul simbul saling sindir. Saling fitnah saling serang tiap hari bermunculan, mulai dari kriwikan menjadi grobokan
dan mungkin menjadi banjir bandang dinegeri ini. Setidaknya ada energi yang kurang produktif;

*Pertama soal Perut*
Isu isu dari harga harga sembako yang mereka para elite tidak pernah makan dari bahan sembako di pasar tradisional, kenapa para elite ribut urusan pasar dan harga harga. Toh mereka ngak akan makan tempe,tahu dll dari pasar yang kumuh. Ada yang bilang mahal dan ada yang bilang murah. Kok elite kayak ngak ngerti mekanisme harga pasar aja. Ya lumrah naik turun harga.

*Kedua Isu makluk lain dan sejenisnya* Bermunculan isltilah gemdruwo , sontoloyo, ojek, muka ndeso. Dll. Emang negeri kita ini mau dipimpin gendruwo dan sejenisnya .Enang ini negeri horor . Toh selama ini kita masih hidup menginjak bumi dan masih gini gini aja.

Perumpamaan perumpamaan yang tidak produktif mestinya tidak perlu di negeri ini. Apa untungnya .

*KeTiga isu SARA* Ada yang katanya ulama. Ada anti islam ada pro islam. Ada isu PKI, HAM, pro asing dan aseng dll
Unt apa lagu lama ini dimunculkam kembali toh semua orang sebenarnya sudah faham. Dari pemilu ke pemilu sudah bosan.

Pemilu 14 dan 19 ini sebenarnya sama aja toh yang berkompetisi juga sama antara 01 dan 02 cuma ada permainan cawapresnya aja. Jadi apa menariknya?

Kalau tontonan pemilu 2014 dan 2019 ini sejatinya hanya permainan elit jakarta. Kita yang di daerah hanya menjadi folower kepentingan jakarta. Kepentingan elite partai dan sponsor dibelakangnya.

Mestinya energi 0102 harusnya tidak energi negatif.

Energi positif 0102 bisa terjadi bila. Kalau mereka tidak ambisi membabibuta dengan menghalalkan segala cara. Yang berkuasa maunya tambah berkuasa dan yang belum berkuasa ingin berkuasa. Sementara para kompor dan provokator saling mengoreng barang lama yang sudah usang.

*Energi Positif* itu lahir bisa dengan kesepakatan PAW misalnya 01 dikasih selempatan lagi 2.5 tahun dan 02 di kasih kesempatan 2,5 tahun berikutnya. Kan lebih enak dan bisa dinilai mana yang terbaik.
Biar republik ini tidak gaduh terus oleh segelintir elite orang Jakarta.
Kita kadang bosan lihat para pemimpin negeri ini yang haus kekuasaan sepi prestasi . Rakyat butuh sedikit perubahan , keadilan serta kemakmuran. Kita negara kaya dan besar dengan segudang potensi. Eman kalau hanya ulah elit kita terjepit dan harus irit. Kadang perut melilit.

*M.Mufti Mubarok*
Kota malang. 29 Nop 2018

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *