Dani Bocah Kelas 1 SD, Harus Berhenti Sekolah Karena Tumor Mata

  • Whatsapp

SITUBONDO,Beritalima.com – Sungguh malang nasib seorang bocah bernama Muhammad Dani Sukron (7) siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Ketah, Situbondo Jatim, saat dirinya ingin bersekolah seperti teman – temannya namun harus terhenti saat mata sebelah kiri tiba – tiba tidak bisa melihat.

Sambil meneteskan air mata sang Ibunda Siti khoirun Nisak (26) mengatakan dirinya seketika langsung lemas tak berdaya manakala mendapat keterangan dari dokter di RS Abdoer Rahem jika anak semata wayang hasil pernikahannya dengan Sudiono (31) pada mata bagian kiri diduga terdapat tumor ganas.Selasa (28/08/2018).

“Anaknya sangat rajin sekolah, bahkan tak seharipun anak saya bolos sekolah, tapi sejak sebulan terakhir ternyata mata bagian kirinya sudah tidak bisa melihat, setelah saya periksakan kedokter, dokter mengatakan kuat dugaan ada tumor ganas bersarang di bagian mata kiri,”Ucapnya debgan isak tangis yang semakin meningharukan.

Siti Khoirun Nisak pun menceritakan, jika awalnya sekitar empat bulan lalu Dani sering merasa gatal di bagian mata kiri, namun oleh orang tuanya di anggap hanya gatal biasa, namun setelah bertambah hari semakin terlihat benjolan. Akibat penghasilan dari orang tuanya yang pas – pas an, Dani pun tak kunjung di bawa ke rumah sakit.

“Kami hanya bisa bisa pasrah dengan kondisi Dani yang semakin memburuk, karena kami sendiri tidak punya kemampuan secara materi untuk segera membawa Dani Ke Rumah sakit untuk pengobatannya,”tukasnya.

Sementara itu Arif Witanto Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Jawa Timur, mengatakan kasus keterlambatan berobat seperti Dani dan karena kondisi keluarga yang kurang mampu sudah banyak terjadi di Jatim. Harusnya Pihak pemerintah Desa melalui RW dan RT sudah bisa mengetahui sejak awal.

“Jika pemerintah Desa dari tingkat RT, RW sudah mengetahui kondisi warganya sejak awal harus, hal – hal seperti ini bisa dicegah dengan pengurusan SPM atau lainnya kemana instrumen pemerintah dalam hal ini, beruntung banyak relawan – relawan masyarakat di Jatim yang masih peduli walau hanya mengunggah di medsos,”Ujarnya kritis.

Arif Juga berharap Kepedulian pemerintah dalam hal pengobatan untuk masyarakat miskin lebih ditingkatkan dalam segi pelayanan,”Kebanyakan sekarang jika masuk ke rumah sakit yang yang disodorkan oleh pihak rumah sakit pertama kali, pengobatan pakai umum atau pakai SPM,BPJS, ininkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat miskin,”Lanjutnya sembari berjanji akan menggugah relawan seJatim untuk membantu pengobatan Dani.

Dani kini tak dapat lagi bersekolah, jangan untuk belajar, untuk bermain dengan teman sebayapun kesulitan akibat mata kirinya yang sudah total tidak bisa melihat, Danipun kawatir jika penyakit yang dideritanya menjalar kata bagian kanan, sehingga merenggut kedua penglihatannya. (Joe)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *