DPD Jatim Partai Golkar Pastikan Tidak Ada Pergantian Di Tubuh Partainya di Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, memastikan bahwa tidak ada pergantian posisi ditubuh DPD Partai Golkar Banyuwangi. Hal tersebut terungkap setelah 5 orang kader Golkar Banyuwangi, melakukan klarifikasi ke DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, Sabtu lalu (10/3/2018).

Mereka diantaranya, Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Glenmore, Muzamil, PK Licin, Sulhak dan mantan Ketua PK Gambiran, Samsudin. Dengan didampingi 2 orang pengurus DPD Partai Golkar Banyuwangi, Supriyadi dan Sampirno.

“Disana dijelaskan bahwa tidak akan ada pergantian posisi,” ucap Muzamil kepada media, Senin (12/3/2018).

Kedatangan kader partai berlambang pohon beringin ke kantor DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, ini terdorong oleh kebijakan Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ruliyono, yang pencopot jabatan 2 pengurusnya. Yakni Muhammad Sahlan, dilengserkan dari posisi Sekretaris dan Ismoko dilepas dari jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi.

“Kami menduga pencopotan tersebut bukan untuk kepentingan partai, tapi untuk kepentingan pribadi, karena itu, demi kebaikan kader dan partai kami melakukan klarifikasi ke DPD Jatim,” imbuh Ketua PK Licin, Sulhak.

Dikantor DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, para kader Golkar Bumi Blambangan ditemui sejumlah pengurus. Diantaranya Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kodrat Sunyoto dan Wakil Ketua Bidang Hukum, Zainal Arifin SH.

“Mereka malah mengaku belum tahu, padahal di Banyuwangi, pak Ruliyono sudah menyampaikan pergantian Sahlan dan Ismoko, untuk itu dalam waktu dekat pihak DPD Partai Golkar Jawa Timur akan turun ke Banyuwangi,” imbuh Sulhak.

Selain menyampaikan keresahan, kepada pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, para kader Banyuwangi juga menyampaikan 3 poin permintaan. Pertama, Sahlan tetap menjadi Sekretaris DPD Partai Golkar Banyuwangi. Kedua, Ismoko tidak digeser dari Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, dan terakhir meminta DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, memecat Ruliyono atau mengambil alih DPD Partai Golkar Banyuwangi.

“Apalagi pergantian pak Ismoko yang dilakukan Ruliyono, dilakukan tanpa sepengetahuan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Golkar, itu kan menyalahi aturan, itu kan maunya sendiri namanya,” ungkap Samsudin.

Dikonfirmasi terpisah, Ismoko mengaku cukup menyayangkan kebijakan yang diambil oleh Ruliyono. Terlebih saat bertanya ke DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, dijelaskan bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun. Namun penggeseran dirinya dari posisi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, adalah imbas desakan dari bawah.

Kepada Media, Ismoko menegaskan, sebagai kader Golkar militan, dia akan tunduk dan patuh terhadap perintah partai. Meskipun publik tahu, menjelang pelengseran dirinya dan Sahlan, ada gerakan penggalangan tanda tangan dukungan terhadap pencopotan keduanya, yang diduga atas suruhan Ruliyono.

“Sebenarnya saya sangat kecewa, wong saya tidak salah apapun kok tiba-tiba dicopot, tapi saya tetap patuh kepada perintah partai,” katanya.

Namun sayang, terkait kegaduhan DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ketua Ruliyono, belum bisa dikonfirmasi. (Tim)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *