Kunjungi Penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, KNKT Tegur KMP Putri Kuning

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Menjelang musim mudik lebaran, sejumlah pihak berwenang sudah mulai mengambil ancang-ancang guna melancarkan ritual rutin tahunan di Indonesia ini, salah satunya adalah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam Tinjau lapang di pelabuhan penyebrangan ketapang – gilimanuk jumat (9/6) KNKT menghimbau kepada seluruh operator kapal supaya memperhatikan peraturan keselamatan bagi pengguna jasa penyebrangan laut khususnya di ketapang-gilimanuk, Kedatangan KNKT kali ini untuk memastikan kelayakan dari semua aspek, baik dari pelayanan armada kapal hingga keselamatan pengguna jasa penyebrangan laut, hingga sumber daya manusianya sendiri.

Saat di temui wartawan di aula PT.ASDP Cabang ketapang Dr.cris kuntadi selaku staf ahli menteri bidang logistik, multimoda dan keselamatan mengatakan Selama berlayar dari gilimanuk kebali dengan menaiki KMP PUTRI KUNING sempat menegur dan menghimbau kepada ABK kapal untuk meleacing kendaraanya, karena di musim ramadhan ini air laut di selat bali kurang bersahabat terhadap pengguna jasa laut, apalagi menteri perhubungan juga sudah mengesahkan aturan peleacingan kendaraan di atas kapal sesuai dengan PM 30 tahun 2016.

“Saat kami pantau di atas kapal ternyata peleacingan kendaraan yang di lakukan oleh ABK kapal hanya di gunakan leacing 2 hanya depan aja semestinya 4 depan 2, belakang 2, kanan kiri, dan kami temukan juga Live jaket yang tidak di lengkapi oleh lampu senter, ada juga senternya namun tidak ada baterainya, “ungkap cris kuntadi terhadap awak media

Dalam Tinjauan KNKT dipelabuhan ketapang – gilimanuk yang di dampingi oleh pihak PT.ASDP, OPP, UPP dan Gapasdap ketapang gilimanuk. lembaga pemerintah nonstruktural tersebut seolah kembali mengingatkan kejadian tragis yang terjadi kepada KMP rafelia II, Apalagi menjelang arus mudik dan balik ini di mana air laut kurang bersahabat . Berdasarkan temuan di lapangan, ternyata sebagian besar faktor kecelakaan tersebut berasal dari human error.(ari/abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *