Pemkab Madiun Gelar BST Putaran Ke-3

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemkab Madiun, Jawa Timur, menggelar Bhakti Sosial Terpadu (BST) putaran ke-3 di Desa Pulerejo, Kecamatan Pilangkenceng, selama dua hari 6-7 Maret 2018.

Seperti BST di desa lain, saat BST di Pulerejo, saat sarasahan, Bupati Madiun menyerahkan berbagai bantuan. Diantaranya paket peralatan sekolah untuk 10 anak SD/MI dan 5 anak SMP/MTs, 50 paket sembako untuk keluarga kurang beruntung, bantuan pemeliharaan tempat ibadah untuk masjid Nurul Hidayah Rp.1.500.000, bantuan dari BAZ Kabupaten Madiun berupa peralatan sekolah dan uang saku untuk 10 anak yatim dan yatim piatu, bantuan dua unit kursi roda untuk penderita cacat fisik, beasiswa dari Bank Jatim Cabang Madiun untuk 10 siswa masing-masing sebesar Rp.200.000 dan ratusan jenis bantuan lainnya.

Mengawali sambutannya, Bupati Madiun H. Muhtarom, menyinggung tentang pentingnya pendidikan berkarakter. Salah satunya pendidikan bekarakter dalam berbahasa.

“Karena dengan berbahasa yang baik, apalagi berbahasa dengan bahasa jawa kromo atau kromo inggil (berbahasa jawa halus), dapat mendidik anak didik kita menjadi anak yang sopan dan santun. Selain itu juga mencerminkan kebudayaan kita yaitu budaya jawa. Maka dari itu pendidikan berkarakter ini sangat perlu diapresiasi pada anak-anak kita semua,” kata H. Muhtarom.

Selain masalah pendidikan, bupati juga menyinggung tentang pertanian. Bupati mengingatkan petani, sekarang ini MK 1 dan memasuki MK 2. Kepada petani diharapkan mengetahui cuaca terkini untuk mengetahui biaya produksi. Informasi dari BMKG sangatlah penting untuk mengetahui puncaknya curah hujan atau memasuki musim kering pada bulan April.

“Pada musim penghujan pendek, diharapkan untuk menanam polowijo. Ini berfungsi agar ada pemotongan siklus penyakit pada tanaman. Saya melihat saat panen raya tadi, waktu perjalanan menuju Desa Pulerejo banyak masyarakat memanen padinya. Semoga hasil panen lebih baik dengan produktifitasnya baik, syukur alhamdulillah,” tambahnya.

Sementara itu terkait dengan Nawacita pemerintah, salah satunya membangun Indonesia dari wilayah pinggiran. “Pengertian pinggiran, yaitu membangun desa yang berada di daerah perbatasan dan sumber pendapatan masyarakatnya dari di bidang pertanian. Kecamatan Pilangkenceng sekarang sudah memasuki daerah pinggiran kota. Sejak Mejayan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun, mudah mudahan kedepan ada investor lagi yang masuk di wilayah Pilangkenceng serta masyarakat sini dan sekitar harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang ada,” harap H. Muhtarom.

Terkait dengan swasembada pangan, bupati menyampaikan bahwa pemerintah telah membuat beberapa terobosan. Diantaranya dengan mengeluarkan kartu tani. Program Kartu Tani adalah sebagai sarana petani untuk mendapatkan akses layanan perbankan yang terintegrasi.

“Kartu tani bisa dimanfaatkan sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman serta untuk mendapatkan pupuk besubsidi dan berimbang. Bagi masyarakat yang belum mempunyai kartu tani agar mengubungi petugas pertanian di kecamatan. Selain itu juga ada program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang bertujuan mengurangi resiko gagal panen. Besarnya premi per Ha Rp.180.000, premi subsidi pemerintah 80% Rp.144.000, premi yang dibayar petani 20 % Rp.36.000 tetapi sudah dibayar oeh CSR JASINDO sehingga petani tidak bayar. Untuk klaim bila terjadi gagal panen, lanjutnya, mencapai 75% mendapatkaan sebesar Rp.6.000.000/Ha,” paparnya.

Sedangkan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang bertujuan meringankan resiko gagal usaha ternak sapi, besarnya premi Rp.200.000, premi subsidi pemerintah 80% Rp.160.000 dan premi ditanggung petani 20% Rp.40,000 dan klaim jika terjadi gagal usaha ternak mendapat Rp.10.000.000/ekor.

“Ada juga progam UPSUS SIWAB yang tujuannya untuk mempercepat peningkatan populasi ternak ruminansia besar, baik sapi perah, potong dan kerbau. Sehingga terpenuhinya kebutuhan daging dan susu,” ujarnya.

Bupati juga mengingatkan agar pihak desa segera membuat APBDes. Karena apabila belum menyusun APBDes, ADD dan DD nya tidak bisa cair. “Saat ini Pemkab Madiun sudah memiliki siskeudes, seskeudes atau sistem keuangan desa. jadi kedepan pemerintah desa tidak perlu ke kantor Pemkab Madiun. Cukup menggunakan aplikasi seskeudes pemerintah desa bisa memantau DD dan ADD nya,” paparnya.

Untuk diketahui, BST kali ini diisi berbagai kegiatan. Diantaranya olahraga bersama, sarasehan, kunjungan ke keluarga kurang mampu, kerja bhakti pengaspalan jalan, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi (KTP, KK, Akte Kelahiran, SIUP, SIM), pemeriksaan kesehatan ternak, pelatihan pembuatan makanan olahan, pelayanan posyandu, dan kegiatan PKK.

Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Wabup H. Iswanto, Sekda Tontro Pahlwanto, kepala OPD dan lainnya. (Rohman/Dibyo).

Ket Foto: H. Muhtarom (tengah)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *