Pertahanan-Keamanan Isue yang Paling penting dalam Debat Ke-Empat Capres

  • Whatsapp

JAKARTA – Debat calon presiden (capres) edisi keempat akan digelar oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) pada Sabtu, 30 Maret 2019, Tema yang diangkat yaitu mengenai ideologi,pemerintahan,pertahanan- keamanan dan hubungan internasional, “akan seru karena beberapa isue tentang pertahanan dan keamanan akan di bahas di dalam debat ini”, ujar Pengamat Militer dan Pembina LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Wibisono,SH,MH.

Menurutnya,terdapat tantangan bagi kedua capres terkait aspek pertahanan, yaitu menyangkut kerjasama keamanan internasional dan pemenuhan Minimum Essential Force (MEF),Kerjasama keamanan internasional dapat diarahkan dari berbagai program ASEAN Political-Security Community utamanya menghadapi penyelundupan narkoba diperbatasan dan penanganan aksi terorisme, ujar Wibi.

Disamping itu Indonesia adalah segi tiga emas perdagangan narkoba Data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), organisasi PBB untuk urusan narkoba dan kejahatan penyelundupan, menyebutkan Indonesia masuk dalam segitiga emas perdagangan metafetamin atau sabu ,ujar wibi.

Selain perbatasan dengan maraknya penyelundupan Narkoba, menurut Wibi, masih banyak persoalan pertahanan-keamanan di pemerintahan sekarang (era jokowi). Ini akan jadi pekerjaan rumah yang harus dijawab dalam debat nanti, sekaligus mungkin jadi ‘amunisi’ Prabowo dalam menyerang Jokowi.

Pekerjaan rumah ini termasuk janji tahun 2014 yang belum tuntas. Ketika pertama kali maju sebagai capres, Jokowi berjanji setidaknya empat hal dalam bidang pertahanan dan keamanan, kata wibi.

Pertama, pemenuhan kebutuhan pertahanan seperti kesejahteraan prajurit maupun kelengkapan alutsista, Kedua, penyediaan alutsista dari dalam negeri, Ketiga, membangun TNI sebagai kekuatan yang disegani, dan Keempat adalah menempatkan kegiatan pertahanan keamanan negara secara komprehensif.

“Keempat hal tadi, sebagian besar belum bisa direalisasikan oleh Jokowi, Jangankan membangun TNI sebagai kekuatan yang disegani, memenuhi kebutuhan minimum saja belum selesai sampai hari ini,” kata Wibi.

Pemerintah memang sedang berupaya ke arah sana, misalnya, menjalin kerja sama dengan Korea Selatan lewat proyek pesawat tempur KFX/IFX dan pengadaan alutsista dengan standar Minimum Essential Force (MEF). Tapi itu belum cukup, seperti yang diungkapkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (19/2 2019), dengan komitmen membangun industri pertahanan di dalam negeri, saya berharap dalam debat kali ini benar benar menawarkan program dan adu gagasan bukan lagi menyerang personal capres, pungkas Wibisono.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *