Petrokimia Gresik Borong 8 Penghargaan Pengelolaan Lingkungan, Pertahankan Anugerah “The Best Iga”

  • Whatsapp
SVP Teknologi PG, Erinto (tengah) saat Menerima Penghargaan Indonesia Green Awards 2023.JPG

GRESIK,beritalima.com- Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia kembali dinobatkan sebagai “The Best Indonesia Green Award (IGA)” tahun 2023, setelah berhasil memborong delapan penghargaan dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Penghargaan diserahkan langsung oleh La Tofi, Chairman The La Tofi School of CSR selaku penyelenggara kepada SVP Teknologi Petrokimia Gresik, Erinto mewakili manajemen, di Jakarta, baru-baru ini.

Terpisah, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo pada Selasa (28/2) menyampaikan bahwa, program pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang dijalankan Petrokimia Gresik dan mendapatkan penghargaan dari IGA tidak hanya berupa inovasi untuk operasional perusahaan, tapi juga upaya membangun lingkungan di tengah masyarakat.

“Kami menyadari pengelolaan lingkungan sudah menjadi instrumen penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk itu, Petrokimia Gresik terus meningkatkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan, di semua lini operasional dan komunitas masyarakat, apalagi saat ini Petrokimia Gresik menjadi salah satu perusahan dengan predikat Proper Emas dua tahun berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tandas Dwi Satriyo.

Kedelapan program yang mendapatkan penghargaan dari IGA yaitu, pengembangan wisata konservasi Mangrove Kali Lamong (Kalam Mangrove); Penggunaan kembali karung bekas kemasan Pupuk Urea; kemudian penyelamatan sumber daya air dengan Program Critical Operation Recovery menggunakan penyemprot air bongkar pasang penyerap Asam Klorida.

Program keempat adalah rekayasa teknologi dalam menghemat energi atau penggunaan energi baru terbarukan malalui Program Penurunan Konsumsi Energi Reaktor dengan memasang alat penyemprot air bongkar pasang penyerap HCl di Pabrik ZK; kemudian mengembangkan keanekaragaman hayati dengan Program Geobag Rangka Bambu sebagai Pelindung Mangrove dan Kerang dari Gelombang Pasang yang Ramah Lingkungan;

Petrokimia Gresik juga mempelopori pencegahan polusi dengan Program Penurunan Beban Pencemar Emisi Asam Klorida dengan Penyemprot Air Bongkar Pasang Vf System 2.0; selanjutnya mengembangkan pengolahan sampah terpadu dengan Program Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Silase Menggunakan Petro Biofeed; dan terakhir Digitalisasi Konservasi Alam oleh PR Perusahaan dengan Program Penggunaan Sosial Media sebagai Wadah Informasi Mengenai Konservasi Alam.

“Di ajang ini kami mengikutsertakan delapan program, dan Alhamdulillah semuanya mendapatkan penghargaan. Atas capaian ini Petrokimia Gresik dinobatkan sebagai The Best IGA 2023 atau peraih penghargaan terbanyak,” ujar Dwi Satriyo.

Ia menambahkan, penghargaan ini tidak akan membuat Petrokimia Gresik berpuas diri, sebaliknya perusahaan semakin termotivasi untuk meningkatkan standardisasi dalam pengelolaan lingkungan. Mengingat Petrokimia Gresik memiliki posisi strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, aspek pengelolaan lingkungan dalam operasional perusahaan selalu menjadi prioritas.

“Kami telah menerapkan proses produksi terintegrasi yang mengedepankan zero waste dan terus berupaya melakukan efisiensi energi. Ini sejalan dengan misi Green Industry Cluster yang diusung holding Pupuk Indonesia,” tutup Dwi Satriyo.

Sebagai informasi, tahun ini merupakan tahun keempat Petrokimia Gresik mengikuti IGA sejak tahun 2020. Dimana perolehan prestasi positif dipertahankan Petrokimia Gresik.(*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait