Problem SDN Larangan Luar 3 di Pamekasan Ini, Tambah Memanas

  • Whatsapp

PAMEKASAN, Beritalima.com- kasus problem/ polemik antara guru dan kepala sekolah serta wali murid di SDN Larangan Luar 3 Dusun Du’alas Desa larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur. masih berbuntut panjang, Senin(23/04).

Pasalnya sekitar Pukul 08.15 WIB wali murid mendatangi sekolah untuk mempertanyakan dugaan etika mural yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah setempat. Dan berbagai masalah yang lain sehingga membuat guru, wali murid geram dan hampir saja bersitengang.

Bacaan Lainnya

Sehingga permasalahan itu berbuntut panjang dan murid yang menjadi korban terganggu proses belajar mengajarnya diakibatkan adanya dugaan etika mural dan masalah selisi paham antara kepala sekolah dengan guru dan wali murid.

Untung saja warga cepat diredam oleh TNI dan Polri. Sehingga diadakan pertemuan antara kepala sekolah, guru, wali murid, tokoh, komite, dinas pendidikan, inspektorat, camat Larangan, dan Koramil larangan, Polsek larangan.

“Dengan adanya hal ini saya akan melakukan laporan kepada kepala dinas atas dasar laporan Warga, MKKS, PGRI, wali murid yang terjadi pada hari ini, karna saya tidak bisa memutuskan dengan adanya hal ini,” Kata kasi pendidikan dasar Rusdiyadi.

Terpisah wali murid secara keseluruhan dalam pertemuannya banyak hal menyampaikan penolakan dengan adanya kepala sekolah SDN larangan Luar 3 tersebut.

” Saya tidak mau anak saya dididik oleh guru yang mencerminkan etika mural yang kurang baik dan segara mutasi kelapa sekolah,” teriak salah satu wali murid di ruang pertemuan.

Sehingga dalam pertemuan tersebut disepakati untuk melakukan tandatangan oleh wali murid yang menolak dan tidak setuju dengan adanya kepala sekolah SDN Larangan luar 3.

Kepala sekolah SDN larangan luar 3. Akhmad Hidayat menanggapi adanya persoalan itu, dirinya menjadi kepala sekolah di SDN tersebut sesuai SK pengangkatan dan prosidural yang berlaku.

“Saya menjadi kepala sekolah disini susuai dengan SK pengangkatan dan surat tugas dari dinas. Dan untuk itu saya bertugas sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas saya,” Tegas kepala sekolah kepada awak media.

“Adapun dengan masalah yang terjadi barusan dengan adanya wali murid menginginkan saya dimutasi dengan adanya penolakan melakukan tandatangan, dan sementara nanti sebagian masyarakat juga akan datang ke sini untuk melakukan audensi meminta saya untuk hal yang sama dengan meminta saya kembali ke sini sebagai kepala sekolah,”Jelasnya.

“Dan seharusnya dengan adanya kejadian barusan murid tidak diikut sertakan dengan kejadian ini, dan guru harusnya melakukan kegiatan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya sehingga tidak menjadi seperti barusan,” Imbunya.

Dirinya Menuding, bahwa sanya dengan adanya isu ini sebenarnya bukan penolakan kepada kepala sekolah melainkan ada dugaan Oknum untuk menggagalkan ujian dengan modus mengalihkan Isu penolakan kepala sekolah.

“Menurut pendapat saya ini sebenarnya bukan penolakan kepala sekolah, akan tetapi ada dugaan oknum yang dengan sengaja ingin menggagalkan ujian sebab mereka mengumumkan setiap hari dan saya punya buktinya,” ujar kepala Sekolah.(An).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *