Tanah Lengket dan Lembek, TNI dan Warga Mampu Gali 5 Meter Galian Perhari

  • Whatsapp

BONTANG – BERITALIMA.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 102 Kodim 0908 Bontang hingga hari ke 9 pembangunan fisik berjalan lancar. Mulai dari pembangunan turap di Api-Api dan masjid Nurul Jariyah Loktuan, serta pemasangan paving block di gereja KIIH Gunung Telihan. Hal ini didukung distribusi material, seperti besi, batu gunung, koral, semen, serta bahan lainnya. Stok bahan material di tiga pembangunan fisik tersebut terus tersedia dan tidak mengkhawatirkan. “Sejauh ini aman dan tidak ada kendala,” jelas Pasi Intel Lettu Inf Rukito saat dihubungi media ini, Sabtu (21/07).

Meski begitu, Satgas TNI bukan berarti tanpa kendala dalam melaksanakan tugas dan pengerjaan di lokasi. Medan yang dihadapi tak semulus aspal. Namun ada saja upaya yang dilakukan para TNI untuk menyiasati kendala tersebut. Salah satu yang menjadi tantangan Satgas TMMD, yakni penyebrangan material ke seberang sungai, seperti besi, cor-coran dan batu gunung. Hal ini terlihat saat media ini meninjau lokasi pembangunan turap di RT 27, Kelurahan Api-Api. “Seperti besi rangka pondasi cukup berat untuk diseberangkan. Kami akan siasati bagaimana caranya,” kata Kapten Basuki kepada wartawan saat ditemui di lokasi pembangunan turap.

Bukan hanya itu, bersahabat dengan lumpur sudah menjadi hal biasa bagi satgas TMMD. Menggunakan alat sekop dan cangkul, TNI bersama warga menggali galian untuk pembangunan turap. Bahkan dalam sehari mampu menggali sekitar 4 hingga 5 meter. “Kami mulainya dari jam dua siang. Karena tunggu air surut dulu,” ujar Kapten Basuki selaku koordinator pebangunan fisik TMMD tahun ini. Untuk menggali sepanjang lima meter bukan perkara mudah. Selain digenangi air, juga kontur tanah yang lembek dan lengket. Apalagi, kedalaman yang harus digali mencapai 40 sampai 50 centi metir.

“Supaya pondasinya kuat. Makanya cukup dalam menggalinya,” singkatnya. Kata dia, selain kedalaman, untuk menguatkan pondasi turap juga dipasangi pancang dari kayu ulin. Jelas terlihat, dari pantauan media ini pancang tersebut sudah selesai dipasang lebih dulu. “Kami pancang dulu sebelum digali. Ini untuk memudahkan pemancangan. Kalau pemancangan sudah kelar. Tinggal digali dan dibanguni turap. Semuanya memakan kurang lebih 20 kubik kayu ulin,” tukasnya. (am)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *