Terima Kunjungan Dewan Pemuda Partai Islam Se-Malaysia, Rendhika: Pertemuan Bilateral Ini Harus Berlanjut

  • Whatsapp
Rendhika Harsono

JAKARTA, beritalima.com | Organisasi kepemudaan dari Dewan Pemuda Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Pusat berkunjung ke Pengurus Nasional Angkatan Muda Ka’bah di Jakarta dalam kerjasama bilateral.

Tampak jajaran pengurus  Dewan Pemuda PAS Pusat Malaysia yang datang diantaranya Tn. Abdul Muntaqim Bakar, Ketua Lajnah Antarbangsa Pemuda PAS Pusat, Muhammad Ehsan Shaari, Bazli Md. Yusoff, dan Mohd. Zaim Irsyad Zainal Abidin.

Bacaan Lainnya

Sementara dari PN AMK yang menyambut adalah Ketua Umum PN AMK, H. Rendhika D. Harsono, BSBA.,M.Sc, Sekretaris Jenderal, Ainul Yaqin, M.Ag, Bendahara Umum, Rina Fitri, Wasekjen Bidang Fungsional, Adang Budaya, S.Sy., M.H, Wasekjen Bidang Struktural, Nadya Hasna Humaira, Ketua Bidang Hukum, Denny Felano, SH., MH, Ketua Bidang Media, Geni, Kepala Kesekretariatan, M. Ficky, Candra Winata, dan Balqis.

Kedua organisasi kepemudaan tersebut berdiskusi membahas berbagai persoalan diantaranya persiapan jelang kontestasi perpolitikan di negara masing-masing juga konsultasi terkait dengan strategi organisasi kepemudaan yang berbasis Islam guna bisa menarik suara umat yang besar serta menjawab tantangan zaman yang serba digital.

“Kami ingin sekali bertukar pandangan dengan AMK, terkait bagaimana caranya organisasi kepemudaan sayap partai bisa diterima dan masuk ke dalam kaum muda milenial. Karena di Malaysia saat ini terdapat pembelahan antara Islam dan Liberal,” Kata Abdul Muntaqim, Rabu (17/8/2022).

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum PN AMK, Rendhika D. Harsono mengungkapkan  pada dasarnya kondisi sosial antara Indonesia dengan Malaysia tidak jauh berbeda.

Di kedua negara terdapat partai yang banyak dengan segala ideologi kebangsaan yang diasaskannya dalam peraturan organisasi masing-masing, kecuali yang dilarang oleh perundang-undangan.

“Partai-partai di Indonesia berikut sayap partainya memiliki asas organisasi yang berbeda. Partai selain PPP kebanyakan diantara mereka menganut asas Nasionalis atau Nasionalis Relijius. Berbeda dengan PPP, merupakan satu-satunya partai yang memiliki sejarah panjang mengapa bertahan dengan asas Islamnya,” jawab Rendhika.

Dia menyambung berbeda dengan sayap partainya, AMK kini berasaskan Pancasila. Tapi apakah keduanya berbeda? Justru tidak, keduanya sama-sama memiliki orinetasi bernegara yang sama. Yang membedakan hanya pada semangat dan sejarah berdirinya sebuah organisasi partai politik saja,

Ditambahkan Ketua Bidang Hukum PN AMK bahwa AMK sebagai organisasi kepemudaan dibawah kepemimpinan Rendhika saat ini, telah mampu membuka ruang-ruang terbuka bagi semua kelompok dan golongan. Tidak mesti dari partai yang sama, bahkan lintas partai membentuk beberapa yayasan dan lembaga dibawah naungan AMK disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat guna menjadi magnet dalam menggaet warga agar bisa mengenal PPP dan AMK secara tidak langsung.

“Yayasan Aliansi Muda Keadilan misalnya, yang anggotanya lintas partai dan tidak semua memiliki latar belakang partai, akan tetapi perlahan tapi pasti beberapa dari mereka mulai mempelajari dan tertarik untuk bergabung baik dengan PPP maupun AMK,”jelas Denny.

Nadya Hasna Humaira, Wasekjen PN AMK menjelaskan bahwa berdasarkan pengalamannya di Malaysia ketika sebagai mahasiswa di UIM sangat faham betul kondisi di sana. Malaysia dengan multi etsnisnya memiliki karakter politik yang cukup kompleks. Tapi keberhasilan partai-partai Islamnya yang tetap esksis hingga saat ini juga perlu dijadikan sebagai bahan analisa dan pendekatan ilmiah sehingga bisa juga diterapkan di Indonesia, begitu pula sebaliknya.

Di akhir sesi diskusi, Rendhika berterima kasih atas kunjungan jajaran Dewan Pemuda PAS Pusat Malaysia.

“Kami berharap komunikasi ini bisa berlanjut menjadi komunikasi yang panjang,” kata Ketum AMK saat menyerahkan cindera mata kain khas AMK. (Edi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait