Walikota Padang Sayangkan PT KAI Belum Manfaatkan APBD Sebesar Rp700 Juta

  • Whatsapp

PADANG — Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyayangkan alokasi APBD Kota Padang sebesar Rp 700 juta yang belum kunjung dimanfaatkan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengoptimalkan sarana pengamanan di jalur perlintasan kereta api dalam Kota Padang.

“Kami selaku Pemerintah Kota Padang sudah menyediakan anggaran sebesar Rp700 juta di APBD 2017 ini, namun sayangnya pihak PT KAI belum mau memanfaatkannya untuk membuat portal atau palang-palang pintu di perlintasan KA dengan alasan teknis dan administratif,” ungkap Mahyeldi dalam kesempatan jumpa pers di Balaikota Padang, Rabu (1/11/2017) pagi.

Menurut Mahyeldi, dengan anggaran Rp700 juta, akan banyak palang pintu perlintasan KA yang bisa dibikin di kota Padang, terutama di kawasan Padang Utara hingga Koto Tangah yang kerap menelan korban jiwa tertabrak KA. Anggaran sebesar itu jika dimanfaatkan, bahkan bisa untuk membayar honor petugas jaga perlintasan.

Disamping menyoroti persoalan masih sangat minimnya sarana pengamanan di perlintasan dan di sepanjang jalur KA di Padang, Walikota Padang yang juga kader potensial Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga bercerita bahwa beberapa pekan lalu dirinya nyaris ditabrak kereta api di persimpangan Tunggul Hitam, Padang.

“Waktu itu saya bersama sopir saya, hendak berbelok ke Tunggul Hitam. Tiba-tiba terdengar suara klakson kereta api yang melengking. Jika tidak direm, pastilah kami sudah jadi korban,” papar Mahyeldi.

Seharusnya, klakson kereta api dibunyikan sepanjang perjalanan, sejak keluar dari stasiun, terutama ketika akan melewati perkampungan yang padat penduduknya.

“Jadi jangan sudah dekat perlintasan KA, baru klakson dibunyikan,” katanya. Peristiwa itu menyebabkan trauma mendalam bagi sopir sang walikota.

Selasa (31/10/2017), KA menabrak sebuah mobil Suzuki Karimun hingga nyaris merenggut nyawa Kepala SMA 7 Padang. Kejadiannya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu arah ke SMA 7 Padang, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Padang.

Dua hari sebelumnya, Minggu (29/10/2017, seorang “Pak Ogah” yang sehari-hari mengatur kendaraan di belokan, tewas akibat tertabrak KA di depan Batalyon 133. Kondisinya mengenaskan, kaki kiri putus dan sekujur tubuh remuk.

(rki/f: tos)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *