Cara Cepat Belajar Matematika, Mahasiswa Unira Gunakan Metode Permainan Tradisional di Pamekasan

  • Whatsapp

Captoin : Konsep dan metode melalui permainan tradisional ‘Selodor Bhanteng’ atau Loteng yang di perkenalkan oleh Mahasiswa Unira.

Penulis : Andy.k

Bacaan Lainnya

PAMEKASAN, Beritalima.comSulit dan malas berajar Matematika, kini anda tidak usa merasa risih dan malas untuk belajar matematika. Karena tiga mahasiswa asal Universitas Madura di Kabupaten Pamekasa, Madura, Jawa Timur, punya solusinya.

Konsep dan metode melalui permainan tradisional ‘Selodor Bhanteng’ atau Loteng, sangatlah ampuh untuk bisa merangsang penanaman karakter pada usia dini untuk dasar pengenalan belajar matematika.

Terbukti konsep ini diminati dari kalangan anak yang masih duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkat Dasar hingga menengah, pasca tiga mahasiswa Universitas Madura menghadirkan konsep permainan tradisional ‘Selodor Bhanteng’ atau Loteng.

Ketiga mahasiswa tersebut di antaranya, Dhofir, Durroh Halim dan Sayyidatun Nisa. Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Bagi mereka, permainan tersebut dinilai mudah meningkatkan kemampuan pengetahuan anak. Termasuk kemampuan kerja sama, sportifitas, kemampuan membangun strategi, dan ketangkasan serta karakternya.

“Permainan tradisional ternyata mampu berpengaruh dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak,” kata Durroh Halim, Kamis (27/6).

Durroh Halim menjelaskan, dewasa ini mayoritas anak mulai lupa terhadap permainan tradisional. Mereka hidup di zaman yang serba gadget dan smartphone. Akibatnya mereka lebih tertarik dengan bermain game di ponsel pintar mereka.

“Setiap anak mempunyai hak untuk bermain. Namun tentu memiliki syarat, misalnya tidak berbahaya, sukarela meningkatkan kemampuan eksplorasi anak dan interaksi sosial, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” jelas dia.

Menurut dia, permainan tradisional loteng terdapat konsep matematika yang tersembunyi. Anak-anak yang bermain hanya fokus pada permainannya. Padahal tanpa disadari ada nilai pembelajaran yang bisa didapat.

“Pelajaran matematika sangat bermanfaat sebagai ilmu dasar untuk penerapan di bidang lain. Namun pentingnya peranan matematika dalam kehidupan tidak didukung dengan fakta yang terjadi di lapangan,” tandas Durroh.

Dari itu, kata dia, untuk mendalami ilmu matematika tergolong rendah dan beranggapan susah dipelajari. Itu sebabnya karakter anak telah tergiyur dengan fasilitas teknologi yang sebagian besar kurang dilerai oleh orangtua.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *