Jeritan Masyarakat ‘Kecil’ di Klungkung

  • Whatsapp

KLUNGKUNG,beritalima.com – Kondisi Kabupaten Klungkung saat ini setelah Pemerintah belum dapat mencarikan jalan keluar, soal apa yang sedang menerpa petani rumput laut Nusa Penida, terus meradang akibat anjloknya harga komoditi tersebut.

Begitupun nasib buruh, petani, nelayan serta peternak, produksi mente, jagung dan lain-lainnya terlihat belum memperlihatkan adanya perkembangan serta perubahan yang ada, justru masyarakat ‘akar rumput’ di Nusa Penida itu mengalami keterpurukan setelah harga komoditi rumput laut anjlok.

Seperti ungkapan Dwi Cahya dalam medsos Facebook (FB), Selasa, 16 Agustus 2017, mereka secara gamblang memaparkan adanya keberhasilan Bupati Suwirta, yang sempat ungkapkan beberapa warga, telah dinyatakan berasil pimpin Klungkung, ungkap, Dwi Cahyo itu patut dicermati.

Inilah yang ditulis dalam akun FB, Suara Klungkung, jelas mereka, beberapa komen menggelitik dari 2 orang, Yan Edoputra Putra, menyebutkan dirinya gagal dalam tugas.

Berikut ungkapan Tia Sastra Wira, malah bahas soal type kepemimpinan.” Saya tanggapi satu persatu soal stegmen yang diungkapkan warga tersebut.

” Keinginan saya mengetahui pemikiran masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Cukup banyak yang komen, artinya tujuan saya tercapai. Lalu disebut warga klungkung gak bisa dibodohi. Apa tdk sadar sedang bodoh-bodohi sekarang”, tegas Dwi Cahyo.

Dwi juga memaparkan, selain Pariwisata di Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, apa yang bisa dilihat berkembang pesat sekarang.

Petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, tukang bangunan dan lain-lain apa yang terjadi pada mereka..?.

Pemilik Restoran, Hotel, kapal boat, penginapan di Nusa Penida itu bukan masyarakat kecil.

Mereka itu orang-orang yang berduit dan bermodal (kaya).

Lantas saat ini mana yang dianggap Pemerintah keberpihakan kepada masyakat kecil..?.

” Petani rumput laut, jagung, jambu mete, nelayan, nasib mereka seperti ‘mati segan hidup enggan’, apakah ini keberpihakan pada masyarakat kecil..?,” jelasnya kembali.

Justru Dwi Cahyo memberikan solusi untuk melihat keadaan riel kehidupan warga Nusa Penida.

“Pak Bupati kalau ingin mengetahui keadaan masyarakat sebaiknya bagusnya temui langsung, kumpulkan mereka dalam satu wadah organisasi lalu dilakukan berdialog dengan mereka, dan itu akan lebih efektif untuk mengetahui permasalahan mereka,” paparnya.

Kebijakan berikutnya adalah membuat pedoman yang menjadi pedoman bagi para PPL itu bertugas.

“Sekali-kali sebaiknya Bupati melakukan sidak masuk kantor-kantor instansi, selama ini saya memonitor berapa mereka yang hanya pegang HP saja dan facebookan”, tutupnya. (gsi).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *